Kamis 05 Jun 2014 19:20 WIB

Mata Marwan Melotot Dengar Rieke Singgung Cak Imin

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Citra Listya Rini
Marwan Jafar
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Marwan Jafar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Nasional Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) Marwan Jafar berang dan tersinggung mendengar pidato Rieke Diah Pitaloka dalam acara Deklarasi Jokowi-JK Pro TKI. Menurutnya, pidato Rieke cenderung menyerang Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar.

"Saya tidak terima kalau Cak Imin dinilai kurang serius dalam melindungi TKI. Cak Imin sudah sering melawat ke berbagai negara di Timur Tengah, Kuwait, Arab Saudi, Mesir untuk menyelesaikan berbagai kasus TKI di sana, kok bisa dibilang pemerintah kurang serius melindungi TKI," kata Marwan dengan mata melotot.

Jasa Cak Imin, ujar Marwan, dalam memperkuat perlindungan TKI itu besar. Rieke tidak pernah di dalam pemerintahan sehingga tidak tahu perjuangan melobi-lobi negara Arab untuk menyelamatkan para TKI.

"Kalau orang PKB itu, bahasa Arabnya bagus. Kalau PDIP kurang mengerti bahasa Arab sehingga tidak tahu isi negosiasi," kata Marwan.

Di Arab, Kuwait, Marwan mengungkapkan ia melihat sendiri Cak Imin melakukan berbagai negosiasi memperjuangkan TKI. "Anda tahu, negosiasi dengan orang Arab itu yang paling susah," ujarnya.

Dikatakan Marwan, orang di luar pemerintahan itu hanya bisa mengkritik. "Mereka dengan enak menyalahkan orang lain, tak tahu sulitnya berada di dalam pemerintahan," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement