REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Beberapa kali mengalami kegagalan, koperasi simpan pinjam Pasar Cimindi bangkit kembali.
Andri Gunawan, Kepala Koperasi Pasar Cimindi menjelaskan, sebelumnya koperasi tersebut pernah dua kali mengalami kegagalan lantaran perilaku pengurus yang kurang baik. Hal tersebut kemudian menjadi tantangan bagi Andri untuk bisa kembali mendapatkan kepercayaan dari anggota.
"Sudah dua kali ada koperasi dan keduanya gagal, itu bukan hal mudah untuk dapat dipercaya lagi," ujar Andri saat ditemui di ruangannya, Kamis (5/6).
Koperasi baru tersebut, dikatakan Andri, baru berusia dua bulan. Namun sudah memiliki 68 anggota dari 326 pedagang di pasar tersebut.
Untuk menjalankan koperasi baru di bawah kepemimpinannya. Andri yang juga menjabat kepala Pasar Cimindi menetapkan target untuk perputaran angka sebesar Rp 100 juta pada tahun ini.
"Suatu pengerjaan itu butuh target, termasuk koperasi," kata dia.
Ke depannya koperasi tersebut tidak hanya sebatas simpan pinjam, tapi juga dapat melakukan perputaran uang dalam bentuk usaha agar anggaran dalam koperasi tersebut bertambah.
"Saat ini baru melayani simpan pinjam tapi kita ingin koperasi punya peran lain untuk memutar uang," ujarnya.
Asnadi Junaedi, selaku Kabid Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dinas Koperasi, Perdagangan, Pertanian Kota Cimahi mengatakan, pihaknya mendorong dan mendukung bangkitnya koperasi tersebut. Pihaknya juga rutin mengadakan penyuluhan dan siap menjadi mediator.
Mediator tersebut berfungsi sebagai penengah bila koperasi tersebut bermasalah dan juga sebagai perantara untuk menyelesaikan keluhan dari anggota koperasi. Bahkan saat ini Dinas Koperasi tengah mengurus kepemilikan badan hukum beberapa koperasi di Kota Cimahi.
"Kami sedang melakukan pengurusan badan hukum ke 15 koperasi di Cimahi, termasuk yang di Pasar Cimindi," ujar Asnadi.