Jumat 06 Jun 2014 05:50 WIB

Marwan Jafar: Jokowi Wajahnya Mirip TKI

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Citra Listya Rini
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Nasional Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) Marwan Jafar mempercayai Jokowi akan memperjuangkan nasib tenaga kerja Indonesia (TKI). 

"Pak Jokowi ini wajahnya mirip TKI, maka ia tentu akan memperjuangkan nasib TKI dan buruh," kata Marwan di Jakarta, Kamis (5/6).

Karena itu, Marwan mengajak TKI untuk memilih Jokowi. Bicara TKI, Marwan mengatakan orang di luar pemerintahan terkadang hanya bisa mengkritik pemerintah dalam memperjuangkan nasib TKI.

"Mereka dengan enak menyalahkan orang lain, tak tahu sulitnya berada di dalam pemerintahan," ucap Marwan.

Dikatakan Marwan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar kerap bernegosiasi memperjuangkan nasib TKI. Jadi, ia tidak terima saat mendengar ucapan Rieke Diah Pitaloka yang menyindir Cak Imin kurang serius melindungi TKI.

"Saya tidak terima kalau Cak Imin dinilai kurang serius dalam melindungi TKI. Cak Imin sudah sering melawat ke berbagai negara di Timur Tengah, Kuwait, Arab Saudi, Mesir untuk menyelesaikan berbagai kasus TKI di sana, kok bisa dibilang pemerintah kurang serius melindungi TKI," kata Marwan dengan mata melotot.

Jasa Cak Imin, ujar Marwan, dalam memperkuat perlindungan TKI itu besar. Rieke tidak pernah di dalam pemerintahan sehingga tidak tahu perjuangan melobi-lobi negara Arab untuk menyelamatkan para TKI.

"Kalau orang PKB itu, bahasa Arabnya bagus. Kalau PDIP kurang mengerti bahasa Arab sehingga tidak tahu isi negosiasi," kata Marwan.

Di Arab, Kuwait, Marwan mengungkapkan ia melihat sendiri Cak Imin melakukan berbagai negosiasi memperjuangkan TKI. "Anda tahu, negosiasi dengan orang Arab itu yang paling susah," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement