Jumat 06 Jun 2014 07:48 WIB

Terlibat Skandal, 15 Karyawan General Motors Dipecat

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Suasana pabrik perakitan mobil Chevrolet Spin PT General Motors Indonesia (GMI) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Suasana pabrik perakitan mobil Chevrolet Spin PT General Motors Indonesia (GMI) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, WARREN -- General Motors Co (GM) telah memecat 15 karyawannya atas peran mereka dalam skandal ignition switch (kunci kontak) yang mematikan. GM juga menyiapkan dana kompensasi bagi korban kecelakaan yang disebabkan oleh skandal tersebut.

Pemecatan itu menyusul denda 35 juta dolar AS dari pejabat keamanan karena kelalaian perusahaan dalam mengidentifikasi kerusakan kendaraan. 

GM memerlukan lebih dari satu dekade untuk menarik 2,6 juta kendaraan yang memiliki saklar buruk. Setidaknya 13 kematian diakibatkan oleh masalah tersebut. "Kami bertanggungjawab atas kesalahan kami dan berusaha agar ini tidak terjadi lagi," kata CEO GM Mary Barra, seperti dilansir AP, Jumat (6/6).

Barra mengatakan, lebih dari setengah karyawan yang dipecat memiliki posisi penting di perseroan. Antara lain, eksekutif hukum, senior rekayasa dan insinyur yang gagal menjelaskan cacat saklar mobil.

GM telah menyiapkan sejumlah dana sebagai kompensasi atas kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahan kendaraan yang diproduksi GM. Barra tidak menyebutkan jumlah kompensasi tersebut. Namun setidaknya ada lebih dari 50 kecelakaan, 13 di antaranya mengakibatkan korban meningagal.

Sejak Februari, GM telah menarik lebih dari 2,6 juta kendaraan model Chevrolet Cobalts, Saturn Ions, dan beberapa kendaraan ukuran kecil lain. Kendaraan mengalami masalah di saklarnya dan mengakibatkan mesin mati secara otomatis. Kecacatan saklar membuat kendaraan sulit dikontrol dan menonaktifkan kantong udara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement