Jumat 06 Jun 2014 15:05 WIB

'The Philosophers' Punya Misi Angkat Nama Indonesia

Salah satu adegan dalam film The Philosophers
Foto: ist
Salah satu adegan dalam film The Philosophers

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah lebih dulu tayang di sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat, film "The Philosophers" akan segera tayang di Indonesia. Film yang diproduksi Olive Branch bekerja sama dengan PT Surya Citra Televisi (SCM) ini akan diputar mulai 12 Juni mendatang.

Sutanto Hartono selaku CEO SCM mengatakan, pihaknya mau berinvestasi di film ini selain karena ceritanya yang bagus, tapi juga ingin mengangkat nama Indonesia ke dunia.

"Kenapa kita tertarik? Karena seluruh syutingnya dilakukan di Indonesia. Alangkah indahnya kebudayaan dan kekayaan Indonesia dibawa ke pentas dunia," kata Sutanto Hartono saat ditemui dalam peluncuran film "The Philosophers" beberapa waktu lalu di Jakarta.

"The Philosophers" mengambil lokasi syuting di sejumlah lokasi wisata Indonesia, seperti Pulau Belitung, Gunung Bromo, Candi Prambanan dan kawasan Monumen Nasional.

Film ini makin istimewa karena dibintangi deretan nama besar industri film dunia seperti Sophie Lowe, Rhys Wakefield (Sanctum), Bonnie Wright (franchise Harry Potter), James D’Arcy (Cloud Atlas), Daryl Sabara (Spy Kids), Freddie Stroma (Harry Potter), dan Katie Findlay. Bintang blasteran Jerman-Indonesia, Cinta Laura Kiehl juga ikut bermain sebagai Utami.

Tidak hanya itu, film ini juga menjadi kesempatan bagi pekerja kreatif di Indonesia untuk berpartisipasi di bawah arahan sutradara kelas dunia.

"Jika sineas Hollywood ke Indonesia buat film, kedepannya diharapkan ada sineas Indonesia buat film ke luar negeri. Jadi ada transfer ilmu," kata Sutanto.

"The Philosophers" bercerita tentang 20 remaja di sekolah international Jakarta, yang mengikuti Philosophy Class. Mereka berasal dari berbagai negara. Mereka kemudian bermain simulasi tentang kelangsungan umat manusia di masa yang akan datang.

Masing-masing siswa mendapatkan tantangan dan akan dipilih hanya 10 orang yang nantinya akan melanjutkan kehidupan ras manusia setelah melawan ancaman bahaya nuklir.

Pada saat simulasi dimulai ternyata kejadiannya tidak seperti yang dibayangkan, sang guru memberikan tantangn kepada masingomasing siswanya, jika siswa yang tidak mampu menghadapi tantangan tersebut maka sang Guru akan membunuh mereka satu per satu.

Hal ini dilakukan karena proses seleksi 10 siswa yang nantinya akan diajak masuk dalam bunker.

Siapakah 10 dari 20 siswa yang bisa bertahan? Bagaimana cara mereka bertahan?

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement