Jumat 06 Jun 2014 17:46 WIB

Jelang Ramadhan, Tempat Hiburan Diimbau Patuhi Surat Imbauan

Rumah makan (ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Rumah makan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Satpol PP Cianjur, Jabar, mengimbau seluruh pengelola tempat hiburan malam tidak beroperasi dan rumah makan serta restoran buka sesuai jadwal menjelang masuknya bulan Puasa.

Kepala Satpol PP Cianjur Tohari Sastra, Jumat, mengatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan surat edaran berisi imbauan pembatasan jam operasional rumah makan dan restoran.

"Upaya ini dilakukan agar pelaksanaan ibadah puasa tidak dinodai dengan hal-hal yang bisa merusak kekhidmatan berpuasa. Surat imbauan itu sebetulnya sudah sering dibuat menjelang bulan suci Ramadan," katanya.

Surat tersebut ditujukan pada pengelola, pemilik rumah makan atau tempat hiburan agar mengatur waktu operasional tempat usahanya. Rumah makan dan restoran dapat melayani tamu menjelang berbuka sampai sebelum imsak.

"Sedangkan untuk tempat hiburan malam dilarang beroperasi selama bulan puasa. Pengelola atau pemilik harus ikut menjaga ketertiban dan kenyamanan umat Islam dalam beribadah," ucapnya.

Saat ini tambah dia, pihaknya masih menggodok isi surat imbauan tersebut, selanjutnya akan diserahkan ke Bupati Cianjur untuk ditandatangani.

"Jika sudah ada persetujuan dari bupati, langsung akan kita edarkan seminggu sebelum puasa,? ungkapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement