Sabtu 07 Jun 2014 00:12 WIB

Hari Terakhir Pendaftaran SBMPTN, Panitia Was-Was Listrik Padam

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Bilal Ramadhan
SBMPTN 2014
Foto: Republika/Yasin Habibi
SBMPTN 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Pokja Panitia Pusat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Bambang Hermanto mengatakan penutupan pendaftaran SBMPTN pada Jumat (6/6) pukul 22.00 WIB. Panitia SBMPTN malah was-was adanya kesalahan teknis seperti listrik padam.

"Di masa puncak atau trafik tertinggi pendaftaran yang kami khawatirkan adalah padamnya aliran listrik. Sebab selama ini listrik masih sering padam di beberapa  daerah di luar Jawa, kasian kalau mereka gagal mendaftar gara-gara listrik padam, makanya harus jauh-jauh hari, " kata Bambang, Jumat, (6/6).

Kalau untuk masalah jaringan internet, ujar Bambang, tidak perlu dikhawatirkan karena selama ini jaringan internet lancar saja. Website SBMPTN juga tidak down, jaringan untuk pembayaran via Bank Mandiri juga lancar.

"Satu-satunya hal yang mengkhawatirkan hanya masalah listrik padam. Maka ini perlu diantisipasi mendaftar jauh-jauh hari sebelum har penutupan," kata Bambang.

Hingga 6 Juni pukul  16.00, ujar Bambang,  jumlah pendaftar SBMPTN sebanyak  648.097. Jumlah ini  termasuk  80.544 yang merupakan pemohon Bidikmisi. Terkait  jauhnya perbedaan antara jumlah pengisi formulir pendaftaran dengan jumlah yang sudah menuntaskan pendaftaran, terang Bambang, bukan disebabkan gangguan teknis seperti gangguan koneksi internet atau server panitia yang lambat.

Sistem baru yang diterapkan panitia SBMPTN justru  memungkinkan seorang pelamar mendaftar berkali-kali karena bisa mengubah keputusannya dalam memilih program studi atau PTN yang didaftar. Sementara itu Rektor ITB  Akhmaloka mengatakan, kursi yang tersedia untuk SBMPTN di ITB hanya  sekitar 1.500 kursi.

Jurusan favorit di ITB  antara lain bisnis dan manajemen, teknik perminyakan dan pertambangan. "Mau masuk jurusan-jurusan tersebut saingannya banyak. Anak-anak berlomba-lomba masuk ke sana," kata Akhmaloka.

Anak-anak yang akan ikut SBMPTN, ujar Akhmaloka, sebaiknya memilih jurusan berdasarkan minat dan kemampuannya. "Jangan sampai misalnya minat di kedokteran, tapi sebenarnya kurang mampu tapi  memaksakan diri," katanya.

Di tempat terpisah, Rektor UI Muhammad Anis  mengatakan, kursi yang tersisa untuk SBMPTN sebanyak  2.000. "Kemungkinan kursi ini akan terpenuhi melalui SBMPTN, kalau hanya 2 ribu kursi pasti anak-anak dengan kemampuan terbaik masih banyak," kata Anis.

Program studi favorit UI, terang Anis, antara lain Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Farmasi, Teknik Industri, Ilmu Komputer, Ekonomi, Hukum, Hubungan Internasional, dan Psikologi.  Ini jurusan yang paling banyak peminatnya.

Dalam menghadapi SBMPTN, kata Anis, anak-anak harus mempersiapkan dirinya, mengukur kemampuan dan minatnya. "Jangan sampai memilih jurusan yang diminati tapi tidak mampu ataupun sebaliknya sebab ini menyangkut masa depan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement