Sabtu 07 Jun 2014 21:24 WIB

PBB: 480 Ribu Orang Mengungsi Akibat Pertempuran di Anbar

Kekerasan melanda Irak (ilustrasi)
Foto: Reuters/Ako Rasheed
Kekerasan melanda Irak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Jumlah orang yang meninggalkan rumah akibat pertempuran setiap bulan di Provinsi Anbar, Irak barat diperkirakan meningkat. Badan PBB urusan pengungsi (UNHCR), Jumat (6/6) mengatakan jumlah pengungsi kini diyakini mendekati 480.000 orang.

"Sampai sekarang, pemerintah Irak mengatakan 434.000 pria, wanita meninggalkan rumah-rumah mereka sejak pertempuran meningkat Januari tahun ini," kata juru bicara UNHCR Adrian Edwards.

"Akan tetapi, pengungsian berskala penuh dari konflik ini tidak diketahui, karena pihak berwenang Irak menghentikan pendaftaran dalam bulan lalu karena situasi yang tidak aman. UNHCR yakin jumlah pengungsi sekarang mendekati 480.000 orang."

Satu imbauan khusus UNHCR untuk membantu para korban krisis itu dikeluarkan Maret tetapi hanya mengumpulkan 12 persen dari 26,4 juta dolar AS yang dibutuhkan, katanya.

Krisis di Anbar, yang memiliki perbatasan yang panjang dengan Suriah yang dilanda konflik, meletus akhir Desember ketika pasukan keamanan membongkar kamp protes dekat ibu kota Ramadi. Para petempur anti-pemerintah kemudian merebut kota Fallujah, tidak jauh dari Baghdad, dan bagian-bagian Ramadi,lebih jauh ke barat.

Kendatipun bentrokan selama beberapa bulan, serangan senjata api dan rudal di beberapa daerah provinsi itu, tidak ada penyelesaian. Pengungsian meningkat setelah para petempur dengan sengaja merusak satu bendungan di Anbar,membanjiri daerah itu dan memaksa 72.000 orang meninggalkan rumah-rumah mereka, kata Edwards.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement