Ahad 08 Jun 2014 04:15 WIB

Festival Daging Anjing Di Cina Menuai Kecaman

Rep: c73/ Red: M Akbar
ilustrasi
Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,GUANGXI ZHUANG -- Sejumlah aktivis, pengacara, selebritas dan pakar keamanan pangan di Cina, meminta penyelenggaraan festival daging anjing tidak dilakukan. Kecaman juga mengalir deras lewat jejaring sosial negeri Tirai Bambu tersebut untuk membatalkan acara yang akan digelar di Yulin, wilayah otonomi Guangxi Zhuang, pada 21 Juni mendatang.

Aktivis hak hewan menyebutkan, pada acara festival tersebut diperkirakan ada sekitar 10.000 anjing akan dikurbankan untuk dijadikan bahan santapan. ''Inilah yang membuat marah para pecinta anjing dan memicu kritik di jejaring online,'' kecam seorang aktivis.

Zheng Zhishan dari Lembaga Dana Internasional Untuk Kesejahteraan Hewan,  mengatakan, hampir semua diskusi terpusat pada aspek kemarahan dan sentimen publik dalam memakan daging anjing. Padahal, menurutnya, hal yang penting adalah aspek keamanan makanan itu sendiri. ''Kami meminta agar dihentikan,'' kata dia.

Direktur Asosiasi Kedokteran Hewan Beijing, Liu Lang, turut menambahkan daging anjing selama ini tidak terdaftar dalam inspeksi pengawasan dan karantina makanan. Namun ia mengatakan pada tahun lalu pihak Kementerian Pertanian Cina telah mengeluarkan peraturan terhadap anjing dan kucing yang harus melalui laboratorium karantina sebelum diangkut.

Sayangnya dalam prakteknya, kata dia, peraturan itu tidak berjalan. Pasalnya untuk membawa hewan-hewan itu ke karantina paling tidak dibutuhkan biaya sekitar 200-300 yuan untuk setiap satu ekor anjing.

"Penduduk lokal tidak akan mampu membayar, jika semua anjing yang dimakan saat festival harus melalui proses semacam karantina," kata Liu seperti dilansir dari ChinaDaily, Sabtu (7/6).

Liu juga mengatakan, secara kesehatan penyembelih anjing itu sangat rentan terkena infeksi rabies. Apalagi jika anjing tersebut tidak dikarantina dengan benar. ''Hal ini tentunya dapat membahayakan juga hidup orang tersebut.''

Di Cina, protes terhadap festival ini telah berlangsung bertahun-tahun. Namun, festival tidak pernah bisa dihentikan. Aktivis telah berusaha mengirim surat terbuka pada pemerintah daerah Yulin, bahkan hingga mengirim petisi kepada Presiden Amerika Serikat. Namun, penduduk lokal tetap saja keberatan.

Festival ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai salah satu tradisi. Dalam acara ini, disediakan daging anjing yang disajikan dalam komndisi panas, serta dilengkapi oleh minuman leci dan minuman keras. Festival tahunan ini biasa dirayakan pada musim panas, dan merupakan tradisi masyarakat Yulin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement