Ahad 08 Jun 2014 09:09 WIB

Presiden Ukraina Serukan Perdamaian

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Citra Listya Rini
Presiden Ukrainan terpilih, Petro Proshenko (kiri), dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan), dalam acara peringatan D-Day ke-70 Perang Dunia II di Normandy, Prancis, Jumat (6/6).
Foto: Reuters/Alexander Zemlianichenko
Presiden Ukrainan terpilih, Petro Proshenko (kiri), dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan), dalam acara peringatan D-Day ke-70 Perang Dunia II di Normandy, Prancis, Jumat (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Petro Poroshenko telah dilantik pada Sabtu (7/6). Sebagai langkah awal menjalankan tugasnya, Poroshenko fokus pada membawa perdamaian di timur Ukraina.

Pria 48 tahun yang dikenal sebagai raja coklat ini terpilih dalam pilpres 25 Mei lalu. Poroshenko mengatakan tak ingin lanjutkan perang maupun balas dendam atas tindakan rakyatnya di timur Ukraina yang lebih memilih bergabung dengan Rusia.

Poroshenko mengatakan Crimea yang dianeksasi oleh Rusia pun akan tetap diakui sebagai bagian dari negara Ukraina. Poroshenko tak ingin mendiskusikan urusan teritorial lebih lanjut. Sementara separatis mengatakan mereka tak akan menyerah pada pemerintah Kiev.

Pelantikan Poroshenko dihadiri oleh puluhan perwakilan luar negeri termasuk Wakil Presiden AS Joe Biden. Duta besar Rusia untuk Ukraina, Mikhail Zurabov yang juga menghadiri pelantikan mengatakan Kiev harus secepatnya berdialog dengan para separatis.

Poroshenko mengatakan program utamanya yaitu mengakhiri krisis yang termasuk melakukan pemilihan umum wilayah dan memberlakukan desentralisasi kekuasaan di wilayah. ''Aku tidak ingin perang, aku tidak ingin balas dendam, itu akan mengorbankan lebih banyak orang Ukraina,'' kata Poroshenko seperti dikutip BBC.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement