Senin 09 Jun 2014 01:44 WIB

Anggota Polri Babak Belur Dihajar Oknum TNI

Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Seorang anggota Polsek Buay Madang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan, Brigadir Fernando babak belur dihajar dua oknum anggota TNI di Baturaja. Kapolres OKU AKBP Mulyadi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

"Memang benar korban akan melapor ke Polres setempat beberapa saat setelah kejadian," katanya di Baturaja, Ahad (8/6). "Karena pelaku merupakan oknum anggota TNI, akhirnya diarahkan korban untuk melapor ke Subdenpom II OKU".

Dansubdenpom OKU Kapten CPM Juwanda saat dikonfirmasi secara terpisah terkait aksi penganiayaan oleh oknum TNI melalui telepon genggamnya tidak mengangkat telepon. Meski wartawan ini sudah mengirim pesan sms, namun tak juga mendapat jawaban.

Informasi yang dihimpun di lapangan, Ahad, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (6/6) sekitar pukul 21.30 WIB di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kemelak.

Sebelum kejadian, korban yang tercatat sebagai warga Kelurahan Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur ini dengan mengendarai mobil warna putih jenis Timor BE 1186 M hendak mengisi premium di SPBU Kemelak.

Saat masuk ke SPBU, korban nyaris bertabrakan dengan motor matic merah BG 3712 FX yang dikendarai dua orang yang kemudian diketahui salah satunya bernama Serka Tar, anggota TNI yang bertugas di Dodiklatpur.

Korban pun kemudian turun dari mobilnya. Saat turun dari mobil inilah, Serka Tar langsung memukul korban hingga mengalami pecah bibir atas, luka lecet pada pelipis kanan, dan luka memar di bagian leher.

"Begitu saya mengaku sebagai anggota polisi, pelaku langsung meninju muka saya. Tak lama berselang, datang lagi seorang oknum anggota TNI lain Serda Sum yang langsung membanting saya," kata korban pada petugas saat akan melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres OKU.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement