Senin 09 Jun 2014 23:36 WIB

Imbalan 5 Juta Dolar Bagi Pengungkap Misteri MH370

Tiga bulan sudah pencarian pesawat MH370 belum ada hasilnya
Foto: Reuters
Tiga bulan sudah pencarian pesawat MH370 belum ada hasilnya

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Sejumlah keluarga penumpang pesawat MH370 meluncurkan gerakan pengumpulan dana sebesar $5 juta. Uang sebanyak itu selanjutnya akan diberikan sebagai imbalan bagi kepada orang 'dalam' yang berani mengungkapkan misteri hilangnya pesawat itu sejak tiga bulan lalu.

Dalam rilisnya, keluarga korban menyatakan kampanye “Hadiah MH370" diluncurkan bersamaan dengan peluncuran website penggalangan dana Indiegogo. Target sumbangan senilai $5 juta untuk mendorong whistleblower membeberkan informasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi dengan pesawat MH370.

Maskapai Malaysia itu hilang kontak pada 8 Maret 2014 lalu dalam rute penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan membawa 239 orang penumpang. Sebanyak sepertiga penumpangnya adalah warga negara China.

Boeing 777 diyakini jatuh di Samudera Hindia Selatan. Namun pencarian besar-besaran yang melibatkan tim pencari internasional hingga kini belum berhasil menemukan reruntuhan pesawat. Hal ini menyebabkan keluarga penumpang merasa frustasi dan keluarga korban yang marah menuding kecelakaan ini memang sengaja ditutup-tutupi. "Kami yakin, kalau di suatu tempat, seseorang ada yang mengetahui sesuatu terkait apa yang sebenarnya terjadi dengan pesawat ini, dan kami berharap imbalan ini akan mendorongnya untuk muncul dan buka suara,” kata Ethan Hunt, Direktur perusahaan teknologi yang memimpin proyek imbalan tersebut .

Sarah Bajc, pasangan dari penumpang berkewarganegaraa Amerika, Philip Wood, mengatakan sejumlah kecil keluarga korban mendukung proyek ini guna mengungkap misteri kasus penerbangan ini dengan ‘cara pandang yang baru’.

"Pemerintah dan lembaga terkait lainnya telah melakukan upaya terbaik mereka, tapi sejauh ini belum berhasil mengungkapkan satu bukti apapun, mungkin karena pendekatan yang tidak tepat maupun kesalahan lokasi pencarian yang disengaja oleh seseorang atau lebih dari sejumlah individu,’ kata mereka dalam rilis tersebut baru-baru ini.

Malaysia dan Australia, yang memimpin pencarian di Samudera Hindia Selatan berjanji akan terus melanjutkan pencarian pesawat MH370. Pencarian reruntuhan pesawat itu difokuskan pada area lengkung ke-7 di Samudera Hindia.

Biro Keselamatan Transportasi Australia mengatakan kawasan pesisir di  Australia Barat diyakini sebagai lokasi terakhir yang dilintasi pesawat naas itu sebelum kandas karena kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut. Lokasi itu juga menjadi area dimana tercatat kontak terakhir dengan pesawat MH370 yang sempat terekam data satelit.

Australia juga merilis permintaan untuk mentenderkan perusahaan yang akan terlibat sebagai kontraktor utama dan memberikan keahlian, peralatan dan kapal yang dibutuhkan untuk melaksanakan pencarian di bawah laut pada Agustus mendatang.

 

Awal bulan ini terungkap bahwa ping akustik yang diduga dari kotak hitam pesawat itu ternyata tidak terkait dengan pesawat. Ping itu mendorong pencarian multinasional yang meliputi kawasan seluas 4.640.000 kilometer persegi tapi tidak ada tanda-tanda reruntuhan dari pesawat yang hilang.

 

Sekarang sinyal ping yang didapat para pencari mungkin berasal dari salah satu kapal pencari. Malaysia – yang diperintah oleh koalisi yang sama sejak tahun 1957,  menjadi bulan-bulanan kemarahan dan kritik dari pihak keluarga korban yang marah.

Negara di Asia Tenggara itu bersikeras telah melakukan segala sesuatu yang bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan Australia, China dan negara-negara lain untuk menemukan pesawat tersebut.

sumber : abc, radio australia
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement