Selasa 10 Jun 2014 06:07 WIB

Kementerian PU Uji Coba Empat Teknologi untuk Jalan Pantura

Kendaraan melintasi jalur Pantura yang ambles di Desa Mandalawangi, Ciasem, Subang, Jawa Barat.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kendaraan melintasi jalur Pantura yang ambles di Desa Mandalawangi, Ciasem, Subang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum tengah melakukan uji coba penerapan teknologi pondasi jalan untuk diaplikasikan di jalan Pantura ruas Ngawi - Bojonegoro Provinsi Jawa Timur.

"Terdapat empat teknologi yang tengah kita uji coba untuk mencari solusi tepat bagi konstruksi jalan Pantura Jawa," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Empat teknologi yang tengah diuji coba yakni rigid pavement, pileslab, cakar ayam, dan sarang laba-laba untuk mengetahui usia masing-masing konstruksi apabila diberi beban yang sama pada ruas jalan tersebut.

Masyarakat yang melewati jalur Ngawi - Bonegoro dapat merasakan dan melihat langsung konstruksi mana yang lebih dulu rusak atau mana yang masih bertahan menghadapi kondisi alam dan lalu lintas demikian berat.

Hermanto mengatakan, teknologi tersebut akan diterapkan pada beberapa bagian di jalan tol yang memiliki tanah ekpansif (mudah susut disaat kemarau, dan mengembang disaat hujan) serta sering dilewati kendaraan dengan beban berat.

Ia juga mengatakan akan segera mengumumkan teknologi yang akan dipergunakan untuk jalan Pantura yang penerapannya akan menggunakan kontrak berbasis kinerja untuk menjamin kondisi jalan tetap aman dan nyaman.

Hermanto berjanji akan melihat konstruksi yang memiliki daya tahan dan usia lebih panjang serta biaya pemeliharaan lebih murah untuk diaplikasikan di jalan Pantura.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement