REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia menyambut baik rencana ahli waris penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370. Mereka berniat mengumpulkan dana dan menggunakan jasa penyelidik swasta dalam upaya mencari pesawat yang hilang sejak tiga bulan lalu itu.
"Sekiranya mereka ingin mendapatkan jasa penyelidik swasta, kita sambut baik. Diharapkan hasil dan keputusan yang diperoleh dapat dibagikan kepada kami untuk melancarkan usaha ini," kata Direktur Jenderal Badan Penerbangan Sipil (DCA) Malaysia Datuk Azharuddin Abd Rahman seperti dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Selasa (10/6).
Sebelumnya dilaporkan, ahli waris penumpang MH370 melancarkan gerakan "Ganjaran MH370" yang menawarkan imbalan 16 juta ringgit (Rp 59 miliar) kepada "orang dalam" yang dapat mengurai misteri hilangnya pesawat itu.
"Kami yakin ada seseorang yang mengetahui sesuatu (dalam hilangnya MH370). Kami berharap ganjaran ini dapat menarik minatnya untuk tampil," kata ketua kampanye tersebut Ethan Hunt seperti dikutip AFP.
Sementara itu, pemerintah menyatakan akan memenuhi permintaan keluarga penumpang yang tergabung dalam "Voice370" dalam waktu dekat. Mereka meminta bertemu Perdana Menteri Najib Razak dan Pemangku Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein.
Wakil Menteri Komunikasi dan Multimedia Datuk Jailani Johari mengatakan pemerintah akan berusaha menangani segala isu yang dimasalahkan keluarga.
"Sampai saat ini, kami akan meneruskan usaha berhubungan langsung dengan semua ahli waris terutama di Malaysia atau Tiongkok dalam menyampaikan informasi kepada mereka," katanya.
Pesawat MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 awak kapal hilang ketika dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing, sekitar satu jam setelah lepas landas pada 8 Maret.
Pemerintah Malaysia menyatakan telah membelanjakan 27,6 juta (Rp 102 miliar) untuk membiayai operasi pencarian pesawat tersebut.