Selasa 10 Jun 2014 11:10 WIB

Serangan Tewaskan 46 Orang di Seluruh Irak

Irak
Foto: [ist]
Irak

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebanyak 46 orang tewas dan 166 orang lagi cedera pada Senin (9/6), dalam berbagai serangan, termasuk pemboman bunuh diri, di seluruh Irak, kata beberapa sumber medis dan polisi.

Serangan paling mematikan terjadi di Provinsi Salahudin ketika dua pemboman bunuh diri yang ditujukan ke satu kantor partai Kurdi dan satu tempat parkir di Kota Tuz-Khurmato, yang memiliki warga campuran dan terletak sekitar 90 kilometer di sebelah timur Ibu Kota Provinsi tersebut, Tikrit. Tak kurang dari 25 orang tewas dan 145 orang lagi cedera dalam peristiwa tersebut.

Seorang pembom bunuh diri meledakkan bom truknya di pintu masuk kantor Uni Patriotik Kurdistan (PUK), pimpinan Presiden Jalal Talabani di Tuz-Khurmato.

Beberapa menit kemudian, seorang lagi pembom bunuh diri meledakkan bom mobilnya di satu tempat parkir padat, cuma 50 meter dari lokasi ledakan pertama, kata sumber itu kepada Xinhua.

Kebanyakan orang yang tewas dan cedera adalah penjaga Kurdi dan staf kantor PUK, kata sumber tersebut. Ditambahkannya, ledakan kuat bom truk menghancurkan beberapa bagian kantor PUK, dan mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan Partai Komunis Kurdistan.

Mohammed Mahmoud, anggota Kurdi di dewan provinsi, luka parah akibat ledakan bom truk itu, kata sumber yang sama.

"Rumah sakit kota tersebut dipenuhi korban tewas dan cedera, dan sebagian orang bahkan dibiarkan tergeletak di koridor rumah sakit dan dirawat di lantai," kata Khalid Mahmoud, seorang dokter di rumah sakit utama Tuz-Khurmato kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Serangan terhadap partai Kurdi, PUK, adalah kedua dalam dua hari.

Pada Ahad (8/6), dua bom meledak di kantor partai itu di Provinsi Diyala, Irak Timur, menewaskan 17 orang dan melukai 65 orang lagi, kebanyakan adalah pejabat PUK dan anggota keamanan Kurdi.

Tuz-Khurmato, yang memiliki suku campuran, adalah bagian dari daerah sengketa antara orang Kurdi, yang ingin mencaploknya ke wilayah semi-otonomi, dan Pemerintah Baghdad.

Salahudin, Provinsi yang didominasi pemeluk Sunni, dengan ibu kotanya, Tikrit, sekitar 170 kilometer di sebelah utara Baghdad, adalah tempat kelahiran mendiang presiden Saddam Hussein.

Di Provinsi Diyala, seorang pembom bunuh diri mengendarai mobilnya --yang diisi peledak-- ke dalam satu pos pemeriksa militer dan meledakkannya di Kota Kecil Kanaan, sekitar 20 kilometer di sebelah timur Ibu Kota Provinsi tersebut, Baquba, sehingga menewaskan tiga prajurit dan melukai empat orang lagi, kata satu sumber polisi provinsi itu kepada Xinhua.

Ledakan tersebut juga menewaskan seorang warga sipil dan melukai empat orang lagi di lokasi, kata sumber itu.

Dalam serangan terpisah, satu patroli polisi bentrok dengan beberapa pria bersenjata di satu daerah pedesaan di dekat Kota Kecil Buhruz, tepat di selatan Baquba --yang terletak sekitar 65 kilometer di sebelah timurlaut Baghdad. Seorang polisi dan seorang pria bersenjata tewas, tambah sumber tersebut.

Masih di provinsi yang sama, lima prajurit cedera ketika tiga bom pinggir jalan meledak secara berbarengan di dekat patroli mereka di satu desa di luar Kota Kecil Abu-Sieda, sekitar 30 kilometer di sebelah timurlaut Baquba, kata sumber itu.

Di Provinsi Anbar, yang bergejolak, tiga polisi dan dua anggota paramiliter dukungan pemerintah, Sahwa, tewas ketika mereka memasuki rumah yang dipasangi bom di bagian selatan Ibu Kota Provinsi tersebut, Ramadi, sekitar 110 kilometer di sebelah barat Baghdad, kata sumber polisi provinsi kepada Xinhua.

Tiga anggota paramiliter Sahwa dan dua polisi juga cedera dalam ledakan itu, katanya.

Milisi Sahwa, yang juga dikenal sebagai Dewan Kebangkitan atau Putra Irak, terdiri atas beberapa kelompok bersenjata, termasuk beberapa kelompok gerilyawan tangguh anti-AS --yang berbalik melawan jaringan Al Qaida setelah Al Qaida melakukan pembunuhan membabi-buta terhadap masyarakat Sunni dan Syiah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement