REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ternyata bentuk wajah leluhur pria berevolusi dengan fitur yang disesuaikan untuk menerima pukulan. Hal itu terungkap baru-baru ini dari sebuah penelitian.
Berdasarkan penelitian tersebut, tulang yang paling sering patah dalam perkelahian berevolusi menjadi bagian terkuat pada fase "hominin". Bagian itu juga merupakan tulang yang membedakan fitur wajah pria dan wanita.
Melansir BBC, hasil riset telah dipublikasikan di jurnal Biological Reviews. Penelitian pun menyatakan kekerasan untuk memperebutkan wanita dan sumber daya menjadi faktor terkuat pendorong evolusi ini.
Selanjutnya, temuan fosil menunjukkan australophits, spesies pendahulu manusia, memiliki fitur wajah sangat kuat. Sebelumnya, fitur sangat kuat ini dilihat sebagai proses beradaptasi dari jenis makanan kacang-kacangan, biji dan rerumputan.
Hanya saja penemuan lebih jauh menyatakan, susunan gigi pada spesies austhralopith menimbulkan keraguan terhadap hipotesa tersebut. "Faktanya, ada kemungkinan mereka malah memakan buah-buahan,” ujar ketua tim peneli Profesor David Carrier.Ia menambahkan, empat juta tahun lalu, bila tulang rahang patah, maka seseorang akan mati kelaparan.
Dalam perkelahian, struktur rahang, pipi, mata dan hidung merupakan area yang paling sensitif. Hal itu menyebabkan bagian-bagian ini selalu tumbuh evolusi manusia.