REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri, Selasa (10/6), menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) di Jakarta pada 10-12 Juni.
Ketua Umum Senkom Mitra Polri Muhamad Sirot dalam sambutannya saat pembukaan rakernas mengatakan, tugas Senkom Mitra Polri adalah membantu pemerintah terutama dalam informasi-informasi deteksi dini kamtibmas, kebencanaan serta pertahanan dan keamanaan nasional.
“Dengan demikian, setiap gejala konflik dan kejadian-kejadian di masyarakat dapat cepat dilaporkan, diantisipasi, dilokalisir dan cepat mendapat penanganan,” ujarnya dalam rilis yang diterima ROL, Selasa (10/6).
Senkom Mitra Polri, kata Sirot, juga turut membantu dalam pemantauan arus mudik maupun libur hari besar nasional. Personel Senkom juga diturunkan untuk pemantauan lalu-lintas dan Kamtibmas di NTMC Korlantas Mabes Polri dan pusat pemantauan nasional di Departemen Perhubungan.
“Sebagaimana kita ketahui, sebentar lagi akan ada arus mudik Hari Raya Idul Fitri. Tahun lalu Senkom ada di 613 titik posko, diharapkan tahun ini dapat lebih meningkat agar angka kecelakaan dan gangguan Kamtibmas semakin dapat diminimalkan,” kata Sirot.
Saat ini jumlah anggota Senkom Mitra Polri mencapai 1,7 juta orang. Dan baru saja dilakukan perekrutan anggota baru sebanyak 66 ribu personel di 23 ribu titik.
Organisasi ini telah menjadi bagian penting dalam mengawal setiap program pemerintah. Terutama menjadi mitra bagi kepolisian, TNI serta lembaga pemerintah lainnya maupun mitra bagi masyarakat secara luas.
Sirot menjelaskan, personel Senkom Mitra Polri juga merupakan unsur ratih (rakyat terlatih) dapat menjadi kekuatan cadangan (kuatcad) bilamana negara membutuhkan. Senkom Mitra Polri berupaya membantu terciptanya stabilitas nasional yang kondusif juga.
“Dengan stabilitas nasional yang kondusif, maka akan tercipta suatu kehidupan sosial, politik, ekonomi yang kondusif sebagaimana dicita-citakan dalam amanat pembukaan UUD 1945,” kata Sirot.