Rabu 11 Jun 2014 01:42 WIB

Pemkot Surabaya Terus Koordinasi Jelang Penutupan Dolly

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hazliansyah
Lokalisasi Dolly
Foto: AP
Lokalisasi Dolly

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk memperlancar penutupan lokalisasi prostitusi Dolly pada 18 Juni 2014.

Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya Muhamad Fikser mengatakan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian agar penutupan berjalan lancar.

“Koordinasi sudah dilakukan sejak lama,” kata dia kepada Republika, Selasa (10/6).

Sebelumnya, Risma menyebutkan bahwa mayoritas warga asli Dolly mendukung kompleks prostitusi terbesar di Asia Tenggara itu ditutup secara permanen. Tetapi warga yang mendukung penutupan ternyata diintimidasi, bahkan ada yang dipukul.

 

"Kan tidak adil seperti itu karena warga bisa saja berubah pikiran dan mendukung penutupan namun diintimidasi," ujarnya.

Sayangnya, Risma tidak menyebut siapa pihak yang mengintimidasi warga. Risma mengaku sudah menyampaikan fakta itu ke pihak keamanan terkait intimidasi. Kini pihak keamanan siap memberikan pengamanan.

Risma mengaku dirinya mendapat banyak dukungan dalam penutupan Dolly. Ia banyak mendapat kiriman surat dari anak-anak yang tinggal di lokalisasi. Mereka mengucapkan terima kasih karena pada akhirnya tempat prostitusi itu ditutup.

“Anak-anak itu juga berterima kasih karena akhirnya bisa belajar setelah Dolly benar-benar ditutup,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement