Rabu 11 Jun 2014 22:52 WIB

Kaum Ibu Siantar Tuntut Tarif Air Diturunkan

Red: Julkifli Marbun
Air Minum (ilustrasi)
Foto: Antara
Air Minum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEMATANGSIANTAR -- Sejumlah kaum ibu di Kota Pematangsiantar turun ke jalan menuntut agar kenaikan tarif air PDAM Tirtauli sebesar 300 persen diturunkan kembali sesuai kemampuan masyarakat, Rabu.

Kaum ibu didampingi sejumlah mahasiswa dan elemen masyarakat lain mendirikan tenda di ruas jalan umum di depan Balai Kota sehingga mengganggu kenyamanan pengendara.

Mereka secara bergantian menyampaikan tuntutan kepada Wali Kota sembari membagikan brosur ajakan untuk bergabung dalam aksi serta menggalang dana sumbangan.

Seorang ibu rumah tangga Royani Harahap menyampaikan keluhan atas pembayaran rekening air yang hampir mencapai empat kali lipat sebelum tarif dinaikkan.

"Kita harus pandai-pandai mempergunakan uang belanja karena tidak ada pemasukan penghasilan. Tapi lama kelamaan tidak tahan juga, jadinya saya ikut turun ke jalan," kata warga Kelurahan Bantan ini.

Seorang mahasiswa Agus Butar-butar menyampaikan mereka juga melakukan aksi mogok makan dan menginap selama seminggu sebagai keprihatinan dan untuk menggugah petinggi pemerintahan Kota.

"Kalau turun ke jalan sudah dua bulan, sedangkan mogok makan dimulai pada Selasa, namun pihak kepolisian tidak mengizinkan masyarakat untuk menginap dan membubarkan aksi demo pukul 18.00 WIB," kata warga Kelurahan Pardomuan ini.

Kasubbag Humas Polres Pematangsiantar AKP Nuriaman Ray Rangkuti menjelaskan kepolisian tidak bisa memberikan izin karena surat izin disampaikan kurang dari tiga hari dan juga pertimbangan kampanye Pilpres 2014.

"Kita khawatir ketenangan Kota Pematangsiantar terganggu. Untuk menyampaikan orasi sampai pukul 18.00, WIB kita toleransi," ujar Kasubbag Humas.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

(QS. Al-Baqarah ayat 286)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement