Oleh: Nashih Nashrullah
Mahar
Keberadaan mahar yang dibayar oleh pengantin pria kepada calon istrinya sangat penting. Tanpa mahar, pernikahan tak boleh berlangsung.
Mempelai laki-laki di Somalia wajib memberikan mahar, sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Penyerahan mahar itu biasanya berlangsung beberapa hari atau satu bulan sebelum pernikahan dan kadang-kadang pada hari pernikahan.
Konon, dalam tradisi klasik masyarakat Somalia, pengantin pria akan memberikan mahar berupa 100 ekor unta sebagai hadiah kebanggaan.
Tetapi, pada era sekarang adat itu beranjak ditinggalkan, lalu digantikan dengan sejumlah uang atau emas. Sekalipun, di beberapa wilayah Somalia masyarakat masih menggunakan unta sebagai mahar.
Budaya saling memberikan cincin kepada pasangan, juga kian tampak dalam proses pernikahan di Somalia. Pemandangan yang tak lazim beberapa dekade sebelumnya. Cincin dimaknai sebagai simbol persatuan yang masyhur dalam tradisi Barat.
Satu lagi fenomena prosesi pernikahan warga Somalia ialah proses pernikahan yang digelar di dua negara yang berbeda, seperti Kenya atau Amerika Serikat. Keluarga masing-masing akan menggelar makan siang pada waktu yang bersamaan sekalipun dipisahkan oleh wilayah.
Mahar akan diserahkan secara simbolik dengan bantuan ponsel atau gadget modern. Fenomena ini memberikan efek baru pada tergerusnya tradisi yang dipertahankan oleh nenek moyang mereka.
Mahal
Tren tersebut kian bergeser akibat serangan budaya Barat. Di kalangan generasi baru Somalia, pernikahan menjelma menjadi peristiwa yang mesti dibayar dengan mahal, bahkan sebagian ekonom berpendapat ongkos pernikahan di Somalia merupakan yang paling mahal di dunia.
Sekarang mereka terkesan ambisius untuk membuang tradisi lama—cara kakek-nenek mereka—dan berkiblat pada tradisi Barat. Biaya prosesi kini pun nyaris tak terjangkau di sebagian besar pemuda yang hidup di bayang-bayang kemiskinan.
Pernikahan Somalia modern yang berlangsung di Eropa atau Amerika Serikat bisa menelan dana sebesar 500 ribu dolar AS. Tren ini juga mulai menjalar ke negara-negara Afrika. Seorang mantan perdana menteri Somalia disebut-sebut menghabiskan setengah juta dolar AS untuk ongkos pernikahan anaknya di Kenya.