REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Sebuah ledakan besar terjadi di pos pemeriksaan militer di luar Kota Benghazi, Rabu (11/6) malam. Bom yang diduga kuat dilakukan oleh pelaku bunuh diri mengakibatkan enam orang terluka.
Kejadian bermula saat sebuah mobil meledak di Barsis, wilayah yang terletak 50 km (30 mil) dari Benghazi. Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi ke arah pos militer, kemudian meledak.
Tiga tentara yang berada di pos dan tiga warga sipil yang berada di sekitarnya terkena ledakan. Pejabat militer menyatakan mereka hanya mengalami luka. Namun, penyerang diduga kuat telah tewas.
"Ada beberapa bagian tubuh yang tersebar di sekitar lokasi, awalnya kami berpikir dua orang tewas," kata salah satu pejabat militer pada Reuters, Rabu (11/6).
Serangan bom bunuh diri di pos militer ini adalah yang kedua kalinya terjadi sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011. Bom bunuh diri sebelumnya telah meledak di lokasi pos militer yang sama seperti saat ini pada Desember tahun lalu.
Beberapa prajurit militer yang ditargetkan penyerang, telah menyatakan dukungan untuk pensiunan Jenderal yang membelot, Khalifa Haftar. Sejak meluncurkan serangan pada kelompok yang Haftar tuding sebagai islam garis keras, lebih dari 100 orang telah tewas.