REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO-- Jepang memprotes Cina karena pesawat jetnya terbang dekat dengan pesawat militer Jepang di atas Laut Cina Timur, Rabu (11/6). Menteri Pertahanan Cina Itsunori Onodera mengatakan kepada Menteri Pertahanan Australia David Johnston yang berkunjung bahwa pesawat Cina Su-27s terbang dengan sembrono sehingga membuat pilot pasukan pertahanan Jepang merasa terancam.
"Saya ingin otoritas militer Cina yang mengizinkan tindakan berbahaya itu bertindak dengan mempertimbangkan moralitas," ujar Onodera.
Dia mengatakan pesawat tempur Cina secara sembrono terbang dekat dengan pesawat pengintai Jepang OP-3C dan pesawat intelijen elektronik YS-11EB. Kejadian tersebut berlangsung antara pukul 11.00 dan 12.00 waktu setempat.
Pernyataan kementerian tidak menyebutkan seberapa dekat jarak pesawat. Namun, tidak ada pilot Jepang yang terluka. Pernyataan Jepang tersebut merupakan insiden terbaru dalam sengketa wilayah laut antara Jepang dan Cina.
Pada 24 Mei lalu Jepang mengatakan pesawat Cina mendekat hingga jarak beberapa puluh meter dari pesawat tempurnya. Cina mengklaim pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur. Jepang menyebutnya dengan Senkaku. Sedangkan Cina menyebutnya dengan Diaoyu.
November tahun lalu Cina memproklamasikan zona pertahanan udara yang meliputi pulau-pulau yang disengketakan. Ketegangan antara Cina dan negara-negara tetangganya juga telah meningkat tajam di Laut Cina Selatan dalam beberapa pekan terakhir.
Hubungan Cina dan Jepang telah lama tegang karena Cina menuduh Jepang belum menebus kesalahan akibat agresi masa perang dan pertikaian atas pulau tak berpenghuni. Jepang mengerahkan sejumlah jet tempur untuk melawan pesawat Cina sebanyak 415 kali atau naik 36 persen sejak tahun lalu hingga Maret.
Sedangkan di perairan dekat pulau yang disengketakan, kapal patroli kedua negara ibarat bermain petak umpet. Tindakan itu dikhawatirkan terjadi bentrokan. Bulan lalu, angkatan darat, udara dan laut Jepang melakukan latihan bersama sebagai simulasi untuk merebut kembali pulau terpencil.
Kementerian luar negeri Filipina Mei lalu menuding Cina melakukan reklamasi lahan pada karang yang disengketakan di Laut Cina Selatan. Menurut Filipina, Cina tampaknya akan membangun sebuah lapangan terbang.