REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Negara Barat dan beberapa negara Afrika pada Kamis (12/6) menyepakati serangkaian misi multinasional guna menindas Boko Haram dan menyelamatkan pelajar putri Nigeria yang diculik.
Kesepakatan tersebut dicapai dalam satu pertemuan tingkat menteri mengenai situasi keamanan di Nigeria, yang dituan-rumahi di London oleh Menteri Luar Negeri Inggris William Hague serta dihadiri oleh menteri luar negeri dari Kamerun, Chad, Niger dan Nigeria, selain wakil dari Benin, Uni Eropa, Prancis, Kanada, Amerika Serikat, PBB dan Uni Afrika.
"Kami kembali menegaskan komitmen kuat dan bersatu kami guna memerangi aksi teror dan ketidak-amanan di Nigeria serta wilayah itu. Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangkaian kekejaman yang dilakukan oleh Boko Haram serta kelompok lain," kata para menteri tersebut di dalam satu komunike yang dikeluarkan setelah pertemuan yang diselenggarakan di sela Pertemuan Puncak Global guna Mengakhiri Kekerasan Seksual dalam Konflik.
Nigeria, Chad, Benin, Niger dan Kamerun telah mengkonfirmasi mereka akan mengoperasikan Unit Fusi Intelijen Regional guna mengumpulkan semua informasi yang tersedia dan memperketat jaring di sekitar Boko Haram. Sementara itu Inggris, Amerika Serikat dan Prancis akan menyediakan keahlian teknis, kata komunike tersebut.
Nigeria dan tetangganya, tambahnya, berkomitmen untuk memperkokoh kerja sama mereka di kalangan negara regional untuk membawa pulang pelajar putri yang diculik dan mengalahkan Boko Haram, demikian laporan Xinhua, Jumat.
Boko Haram, faksi yang berusaha memasukkan Hukum Syari'ah ke dalam Undang-Undang Dasar Nigeria, telah berada di balik serangan mematikan di negeri tersebut sejak 2009. Sekte itu belum lama ini mengaku bertanggung jawab atas penculikan pada pertengahan April lebih dari 200 siswi di Negara Bagian Borno, Nigeria Timurlaut.
"Penculikan pelajar putri tersebut adalah pengingat mengerikan mengenai korban yang direnggut oleh Boko Haram dari kaum perempuan di seluruh dunia," kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague setelah pertemuan itu.
Dalam pertemuan tersebut, negara regional di Afrika telah sepakat mereka akan melancarkan patroli satuan tugas gabungan. Masing-masing negara memberi sumbangan satu batalion bagi satuan tugas itu dan mendukung markasnya melalui penasehat militer dalam kerangka kerja yang disepakati.
Inggris juga mengumumkan paket dukungan baru untuk lebih membantu Pemerintah Nigeria memperkuat kemampuannya menghadapi Boko Haram.
Paket tersebut meliputi bantuan untuk melatih beberapa unit yang digelar dalam operasi kontra-perlawanan terhadap Boko Haram di Nigeria Timurlaut, dan bantuan lebih lanjut bagi kerja sama intelijen dan keamanan regional.