REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Pertumbuhan ekonomi sektor investasi di Kabupaten Sukoharjo melejit. Memasuki medio 2014 ini saja, terjadi kenaikkan investasi cukup signifikan. Tercatat ada Penanaman Modal Asing (PMA) 720.691 USD, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menembus angka Rp 5,4 triyun.
Investasi itu terdiri dari 32 unit perusahaan dari dalam negeri, dan 29 unit perusahaan dari luar negeri. Total
investasi baik dari PMA dan PMDN di Kabupaten Sukoharjo mencapai angka Rp 13,5 triliun.
Menurut Kepala Kantor Penanaman Modal (KKPM) Kabupaten Sukoharjo, Sri Hartati, Jumat (13/6) capaian angka itu tercatat secara akumulasi hingga Mei 2014. Diperkirakan, hingga akhir tahun ini nilai investasi masih akan terus bertambah signifikan. Ini menyusul geliat bisnis di kawasan elit, Solo Baru.
Sri menambahkan, jika pada tahun lalu, mencatat investasi Rp 7 triliun, pada tahun ini sudah mencapai Rp 13 triliun. "Kenaikkan angkanya cukup signifikan. Dan, kami yakin akan terus bertambah karena investor melirik kawasan bisnis Sukoharjo," katanya menambahkan.
Adapun dari investasi itu, kata dia, mayoritas terserap di sektor industri dan perdagangan. Tiga lokasi yang menjadi target investor itu di antaranya daerah Kecamatan Kartasura, Grogol dan Nguter.
Pencapaian angka investasi yang cukup signifikan, menurutnya, tidak terlepas dari upaya Kantor Penanaman Modal Kabupaten Sukoharjo menarik investor. Meski terus berjalan, namun sejumlah kendala masih menghambat laju investasi. Seperti, kurangnya ketersediaan infrastruktur.
Seperti diketahui, ketersediaan infrastruktur yang menjadi kurang mulusnya laju investasi di sini. Namun, sudah menjadi komitmen dari Pemkab Sukoharjo dan Pemprov Jateng untuk mampu menyediakan semua fasilitas infrastruktur tersebut. Dan, penyediaaan infrastruktur tersebut diujudkan secara bertahap.