REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pasukan keamanan Irak memerangi upaya gerilyawan untuk bergerak maju ke arah kota besar di Provinsi Diyala di bagian timur negeri tersebut pada Jumat, kata satu sumber polisi provinsi.
Di Diyala, kelompok gerilyawan merebut dua desa pada malam hari di ujung Kota Al-Maqdadiyah, sekitar 100 kilometer di sebelah timurlaut Ibu Kota Irak, Baghdad. Namun pasukan keamanan merebut kendali beberapa desa pada pagi hari, setelah bentrokan sengit, sehingga menewaskan tiga gerilyawan, kata satu sumber polisi provinsi yang tak ingin disebutkan jatidirinya kepada Xinhua.
Sementara itu, pasukan polisi dan militer mundur dari Kota Jalawlaa, 130 kilometer di sebelah timurlaut Baghdad, setelah kelompok gerilyawan menyerang kota tersebut dan merebutnya, kata sumber itu.
Namun, pasukan keamanan Kurdi, yang dikenal sebagai Peshmerga, turun tangan dan melancarkan serangan balasan terhadap gerilyawan dan merebut kota tersebut setelah pembunuhan lima pri bersenjata, sementara tiga tentara Kurdi cedera, kata sumber itu, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.
Masih di provinsi yang sama, pasukan keamanan mundur dari Kota Saadiyah, 120 kilometer di sebelah timurlaut Baghdad, tanpa peperangan, tapi pasukan keamanan Kurdi mengambil-alih kota tersebut, tambah sumber itu.
Provinsi Diyala, yang membentang dari ujung timur Baghdad ke perbatasan Iran, telah lama menjadi kubu kelompok gerilyawan Al Qaida dan tempat berlindung kaum perlawanan serta pusat kekerasan sektarian sejak serbuan pimpinan AS dilancarkan pada 2003.
Memburuknya situasi keamanan di Irak terjadi pekan lalu, ketika bentrokan berdarah berkecamuk antara pasukan keamanan Irak dan ratusan pria bersenjata yang menguasai beberapa permukiman di bagian barat Mosul. Bentrokan belakangan meluas ke daerah dan provinsi lain setelah pasukan keamanan Irak mundur dari kota tersebut.