REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kisah pilu akibat penyiksaan majikan di luar negeri kembali dialami seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu.
Kali ini, kisah pilu itu dialami Najibah (25), warga Blok Madrasah, RW 2, Desa Linggajati, Kecamatan Arahan.
Bekerja sebagai pembantu rumah tangga selama tujuh bulan di Arab Saudi, Najibah kembali ke kampungnya dalam keadaan sakit dan mengalami luka. Dia mengalami penyiksaan di sekujur tubuhnya.
Saat ini, perempuan tersebut tergolek lemah tak berdaya di RSUD Indramayu. Tubuhnya kurus kering, perutnya membuncit, kakinya membengkak, dan ada beberapa bekas luka di wajah maupun badan akibat penyiksaan.
"Najibah diinjak-injak oleh majikannya. Tangan, kaki, dan jemarinya diinjak-injak. Giginya lepas dua. Tulang rusuknya juga patah karena diinjak. Wajahnya pun sempat disetrika sama majikannya," tutur ibu kandung Najibah, Darmi (60), Jumat (13/6).
Darmi pun menunjukkan hasil rontgen yang menunjukkan bagian-bagian tulang rusuk Najibah yang patah.
Tak hanya disiksa, lanjut Darmi, Najibah juga tidak mendapat gaji secara penuh. Selama tujuh bulan bekerja di Saudi Arabia, gaji yang diterimanya hanya satu bulan.
Darmi menuturkan, sebelum masuk ke RSUD Indramayu pada Kamis (12/6), Najibah sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta sekitar sebulan. Namun, Najibah meminta untuk pulang ke Indramayu meski belum sembuh.