Ahad 15 Jun 2014 07:09 WIB

AS Kerahkan Kapal Induk Militer ke Kawasan Teluk

Kapal Induk AS
Foto: VOA
Kapal Induk AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel pada Sabtu (14/6) memerintahkan kapal induk USS George HW Bush untuk bergerak dari Laut Arab Utara ke Teluk, di tengah peningkatan ketegangan di Irak.

"Perintah tersebut akan memberi Presiden AS Barack Obama tambahan keluwesan kalau-kalau pilihan militer diperlukan untuk melindungi nyawa orang Amerika, warga negara dan kepentingan di Irak," kata Juru Bicara Pentagon John Kirby di dalam satu pernyataan.

Kapal induk tersebut akan disertai oleh kapal jelajah berpeluru kendali USS Philippine Sea dan kapal perusak berpeluru kendali USS Truxtun. Semua kapal itu dijadwalkan menuntaskan persinggahan mereka di wilayah Teluk pada Sabtu malam waktu setempat, kata Kirby.

USS George HW Bush meninggalkan pelabuhannya di Norfolk, Virginia, pada Februari dan beroperasi di wilayah Timur Tengah sebagai bagian dari perputaran yang berlangsung bagi pasukan yang dikerahkan untuk mendukung operasi keamanan maritim, ia menambahkan. "Kehadiran Angkatan Laut Amerika di Teluk terus mendukung komitmen lama kami bagi keamanan dan kestabilan wilayah tersebut," kata Kirby, sebagaimana dikutip Xinhua, Ahad (15/6).

Tindakan Pentagon itu dilakukan saat Obama mengatakan ia akan mempertimbangkan sejumlah pilihan guna mendukung pasukan keamanan Irak memerangi pasukan Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), cabang Alqaeda yang bergerak maju di Irak dalam beberapa hari belakangan.

Meskipun mengesampingkan pengiriman tentara AS kembali ke Irak, Obama tidak mengesampingkan kemungkinan pengesahan serangan pesawat tanpa awak atau pemboman udara untuk membantu pasukan Irak memukul gerilyawan yang mendesak ke Ibu Kota Irak, Baghdad. Sebelumnya gerilyawan merebut kota terbesar kedua Mosul dan Tikrit, kota kelahiran mantan presiden Irak Saddam Hussein.

Perdana Menteri Irak Nuri Al-Maliki dilaporkan telah meminta dilancarkannya serangan udara Amerika terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan fanatik di negerinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement