REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBIA -- Rakyat Kolombia bersiap menghadapi pemilu presiden putaran dua, Sabtu (14/6). Mereka akan memilih antara presiden incumbent Juan Manuel Santos dan lawan konservatifnya Oscar Ivan Zuluaga pada Ahad (15/6).
Lebih dari 32 juta rakyat Kolombia terdaftar untuk menyalurkan hak pilihnya. Pada pemilu putaran pertama, hanya sekitar 40 persen yang menggunakan hak pilih. Saat itu, presiden Santos kalah tipis dari Zuluaga.
Pemungutan suara akan dimulai pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore waktu setempat. Hasilnya diperkirakan akan langsung keluar setelah polling ditutup.
Isu terhangat yang diusung dari masing-masing kandidat adalah pembicaraan damai dengan grup pemberontak sayap kiri, Farc. Santos telah memulai negosiasi pada November 2012 lalu. Zuluaga mengatakan ia akan lebih tegas dalam menyikapi kesepakatan jika ia terpilih.
Zuluaga juga mengatakan akan memperkuat serangan militer untuk melemahkan Farc. Sementara Santos lebih memilih menyelesaikan negosiasi akhir tahun ini dengan cara baik-baik.
Sementara ini, yang tampak menyatukan mereka adalah piala dunia. Kolombia menang atas Yunani dengan skor 3-0 di kota Belo Horizonte, Brasil. Kedua kandidat presiden mengucapkan rasa bangganya pada tim nasional.
''Kemenangan ini telah menggerakan kita, dan esok (Ahad) kita akan menyelesaikan semuanya dengan memenangkan pemilu presiden,'' kata Zuluaga. Santos tak ingin kalah. ''Mari Kolombia, kita memulai piala dunia dengan sangat baik. Esok, kedamaian akan jadi pemenangnya,'' kata Santos.