REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Kepolisian Resor Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih mendalami penyebab meninggalnya pengawas SPBU Namang, Asin (57) yang terpanggang bersama mobilnya di ruas jalan Pantai Penyak, Kecamatan Koba.
Kepala Polisi Resor Bangka Tengah AKBP M Zainul melalui Kanit Identifikasi Iptu Rigan Hadi di Koba, Minggu, mengatakan tewasnya Asin masih menimbulkan tanda tanya banyak kalangan sehingga pihaknya terus melakukan pendalaman untuk menguak penyebab kematian warga Toboali, Kabupaten Bangka Selatan itu.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa (10/6) malam di ruas jalan Pantai Penyak, Koba, dimana mobil merk Hilux milik korban hangus terbakar dan korban juga terpanggang dalam posisi terduduk di dalam mobilnya.
Ia mengatakan, informasi sementara korban meninggal karena bunuh diri, namun polisi tetap melakukan pengembangan terkait terbakarnya mobil dan kematian Asin.
"Kami juga belum bisa menyimpulkan 100 persen bahwa jasad yang terpanggang itu adalah Asin karena hampir seluruhnya sudah rusak terbakar. Maka kami memerlukan hasil otopsi untuk memastikan bahwa itu benar Asin," ujarnya.
Ia mengungkapkan, hasil visum luar diketahui bahwa tangan kiri korban terpotong namun tidak bisa disimpulkan apakah memang sudah terpotong sebelumnya atau karena terbakar.
"Jadi kami belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban, apakah karena bunuh diri atau ada penyebab lain," ujarnya.
Namun Rigan memastikan bahwa motif kasus ini bukan perampokan karena uang setoran SPBU sebesar Rp130 juta lebih belum disetor dan masih di kasir SPBU Namang.
"Motif kasus ini bukan perampokan maupun berkaitan dengan uang SPBU, namun kami belum bisa menyimpulkan karena masih terus didalami. Jika sudah terkuak, tentu kami informasikan," ujarnya.