REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Bukan tanpa alasan ketika tim periset Australia ingin melepas sekawanan nyamuk di Kota Townsville, negara bagian Queensland. Pelepasan nyamuk bertujuan untuk mencegah penyebaran demam berdarah (DB).
Tim periset akan mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh komunitas untuk meminta dukungan mereka. Para ilmuwan itu ingin melepas nyamuk-nyamuk yang sudah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia, yang membuat serangga tersebut resistan terhadap demam berdarah.
Percobaan skala kecil di Kota Cairn menunjukkan, Wolbachia mencegah nyamuk menularkan demam berdarah, dan pada akhirnya nyamuk-nyamuk dengan Wolbachia mengalahkan populasi nyamuk yang membawa demam berdarah.
Profesor Scott O'Neill dari Monash University berharap, riset ini pada akhirnya nanti akan membuka jalan bagi pemberantasan demam berdarah. Menurut WHO, kasus demam berdarah telah sangat meningkat di seluruh dunia dalam beberapa puluh tahun terakhir ini.
Para ilmuwan memperkirakan, ada 390 juta kasus di seluruh dunia setiap tahun. Banyaknya turis Australia yang berkunjung ke Bali berakibat jumlah kasus yang dibawa dari Asia Tenggara menjadi empat kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam enam bulan terakhir, terjadi hampir 200 kasus yang ditegaskan di Queensland utara.
Profesor O'Neill mengatakan, ia dan timnya berhasil melakukan percobaan skala kecil di Cairns dan hasilnya sangat menjanjikan. Ini merupakan landasan untuk percobaan dengan skala lebih besar, katanya.
Sebuah kelompok komunitas telah dibentuk untuk menggalang dukungan bagi rencana riset tersebut.
Tergantung dari dukungan komunitas, nyamuk-nyamuk itu mungkin akan dilepas bulan Oktober.