REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat dan Iran akan mulai babak baru negosiasi pekan ini untuk membicarakan program nuklir Iran.
Seperti dilansir CNN, Senin (16/6), kesepakatan sementara selama enam bulan antara Iran dan negara P5+1 (AS dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB) akan berakhir pada 20 Juli.
Pembicaraan akan berlangsung di WinaWakil Menteri Luar Negeri AS William Burns akan bergabung dengan tim. Sedangkan Menteri Luar Negeri Iran Zarif memimpin delegasi Iran.
Dalam kesepakatan sementara, Iran menghentikan program nuklirnya dan enam negara mengurangi sanksi ekonomi. Contohnya, Iran setuju tidak memasang sentrifugal baru untuk memperkaya uranium. Negara P5+1 setuju menunda sanksi emas dan logam mulia Iran.
Februari lalu, pejabat senior Departemen Luar Negeri sekaligus negosiator AS Wendy Sherman mengatakan semua pihak menjaga komitmen mereka.
AS dan negara lain berpendapat Iran berencana membuat senjata melalui program nuklirnya. Iran membantah dan mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai. Negara lain mengkritik kesepakatan sementara itu. Israel, misalnya, menyebut kesepakatan itu kesalahan fatal.