Senin 16 Jun 2014 22:59 WIB

Hadapi Pemberontak Irak, AS-Iran akan Kerja Sama

Rep: Elba Damhuri/ Red: Erik Purnama Putra
Pemberontak Irak
Foto: Reuters
Pemberontak Irak

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemerintah Irak tampaknya tak kuasa menghadapi serangan-serangan pemberontak di barat laut negeri itu. Dalam pertempuran dua hari antara pemberontak Islam garis keras dan militer Irak, Tal Afar, kota di Irak, direbut pemberontak, Ahad (15/6).

Pemerintah Amerika Serikat (AS) tak tinggal diam. Gedung Putih telah memberikan sinyal akan melakukan kerja sama dengan Iran menghadapi serangan pemberontak. Jika terwujud, ini akan menjadi kerja sama perdana kedua negara yang selama ini terlibat konflik.

"Wakil Menteri Luar Negeri William J Burns akan menggelar pembicaraan dengan Iran tentang kekerasan di Irak," kata satu pejabat Pemerintahan Barack Obama, Senin (16/6), seperti dikutip CNN dan New York Times.

Pembicaraan, kata pejabat itu, akan dilangsungkan di Wina, Austria, pekan ini, di tengah pembicaraan nuklir Iran. "Mungkin saja akan ada diskusi pada masalah itu," kata pejabat itu.

Iran sejak awal menyatakan akan memberikan bantuan militer kepada Pemerintah Irak, menghadapi serangan pemberontak. Namun, Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan sejauh ini pihaknya belum mengirim pasukan militer ke Irak.

"Tidak ada pengiriman ratusan personel (tentara)," kata Rouhani menanggapi kabar adanya 500 tentara Iran ikut memerangi pemberontak Irak.

Atas rencana diskusi dan kerja sama dengan AS, Rouhani mengatakan pihaknya selalu membuka setiap pembicaraan dan kerja sama dengan AS. Apalagi, terkait kekerasan di Irak, kedua negara memiliki kepentingan yang sama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement