REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan pembangunan jalan inspeksi di beberapa wilayah di Kota Jakarta segera dimulai pada tahun ini.
"Pembangunan jalan-jalan inspeksi kita targetkan sudah bisa dilakukan mulai tahun ini. Pengerjaannya akan kita lakukan secara bertahap, tidak sekaligus," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/6).
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, pembangunan jalan inspeksi tersebut harus dilaksanakan secara bertahap mengingat jumlah rumah susun (rusun) yang masih terbatas.
"Kita butuh rumah susun untuk menampung warga bantaran kali atau waduk yang nantinya akan terkena imbas dari proyek pembangunan jalan inspeksi ini. Sedangkan, rusun saat ini masih terbatas, jadi kita lakukan secara bertahap," ujar Ahok.
Dia menuturkan, proses relokasi warga bantaran kali atau waduk baru akan dilakukan setelah beberapa rusun rampung dibangun, yaitu pada Agustus 2014 mendatang.
"Sebetulnya, kita sudah sering sekali melakukan sosialisasi kepada warga untuk tidak tinggal di bantaran kali. Tapi, masih ada warga yang 'bandel' dan tetap bersikeras tinggal di situ," tuturnya.
Oleh sebab itu, dia mengungkapkan pihaknya tidak akan tebang pilih atau pandang bulu dalam melakukan penertiban bangunan liar di bantaran kali nanti.
"Jalan inspeksi itu dibangun untuk mengatasi bencana banjir sekaligus sebagai salah satu kemacetan lalu lintas. Dalam penertiban nanti, kita mau tegas, tidak pandang bulu. Semua yang tinggal di bantaran kali akan kita tertibkan," ungkapnya.
Beberapa jalan inspeksi yang sudah mulai dikerjakan saat ini, antara lain sejumlah titik jalan yang melewati Kanal Banjir Barat (KBB), kali Mookevart dan Daan Mogot di Jakarta Barat, serta jalan yang melewati kali Sentiong, Kemayoran di Jakarta Pusat.