Senin 16 Jun 2014 23:40 WIB

Kurangi Limbah Danau Maninjau, Ribuan Bibit Nilem Disebar

Danau Maninjau
Foto: .
Danau Maninjau

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melakukan penebaran bibit ikan jenis nilem sebanyak 200.000 ekor di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Senin.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam Ermanto di Lubukbasung, mengatakan ikan nilem dengan ukuran lima sampai tujuh sentimeter ini ditebar di sembilan nagari (desa) di Kecamatan Tanjung Raya.

Ia merincikan ke sembilan nagari itu yakni Nagari Maninjau, Bayua, Sungai Batang, Duo Koto, Paninjauan, Koto Kaciak, Koto Gadang Enam Koto, Koto Malintang dan Tanjung Sani.

"Bibit ikan nilem ini berasal dari Kota Payakumbuh dengan harga Rp 100 juta. Dana ini berasal dari Dirjen Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia pada tahun 2014," katanya.

Menurutnya, penebaran bibit ini bertujuan untuk mengurangi kesuburan planton yang ada di perairan Danau Maninjau dan mengurangi limbah pakan ikan, karena ikan ini akan memakan sisa pakan keramba jaring apung.

"Kondisi perairan Danau Maninjau akan membaik, setelah ikan ini memakan lumut dan planton yang ada di perairan," katanya.

Lalu, melestarikan ikan asli Danau Maninjau, karena saat ini ikan asli Danau Maninjau banyak yang telah punah seperti, ikan zidat, barau dan lainnya.

Katanya menambahkan, ikan ini mati akibat tubo balerang, penangkapan ikan secara berlebihan dan dimakan ikan predaktor seperti, lele dan patin yang berkembang di Danau Maninjau.

"Kami setiap tahun melakukan penebaran bibit, pada 2013 melakukan penebaran sebanyak 150.000 bibit ekor ikan jenis nilem dan tawas, pada 2015 nanti kita juga merencanakan melakukan penebaran ikan tawas sebanyak 200.000 ekor," katanya.

Bupati Agam Indra Catri mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Saya mengimbau masyarakat agar memilihara ikan ini dengan baik," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement