REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menarik 58 pekerjanya dari Baghdad, Irak. Angka tersebut akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kekhawatiran keamanan di tengah pemberontakan Irak.
Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan, pemindahan staf PBB dari Baghdad mensinyalkan bahwa Irak sedang tidak aman. Sebelumnya pada Jumat lalu ia mengatakan Baghdad dalam keadaan aman. "Situasi telah berubah hanya dalam beberapa hari. Kita segera menyesuaikan," ujarnya, seperti yang dikutip dari Washington Post, Senin (16/6).
Ia mengatakan, 200 staf PBB di Baghdad dan 58 staf yang sudah direlokasi ke Amman, Yordania, akan dipindahkan ke Erbil. "Kita masih akan melanjutkan aktivitas, baik politik mau kemanusiaan," ujar Haq.