REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang kapten polisi Mesir tewas dalam baku-tembak di pinggiran selatan Kairo, Senin (16/6). Kementerian Dalam Negeri menduga pendukung presiden dari kubu Islam yang digulingkan Muhammad Mursi.
Sejak militer menggulingkan Mursi Juli lalu, Mesir telah diguncang oleh kekerasan hampir setiap hari dengan ratusan polisi tewas dalam serangan gerilyawan dan lebih dari 1.000 pendukung Mursi tewas dalam bentrokan jalanan dengan pasukan keamanan.
"Petugas polisi ditembak mati dalam operasi yang menargetkan lima anggota Ikhwanul Muslimin Mursi," kata kementerian itu. "Kelima orang itu terlibat dalam berbagai aksi kekerasan dan serangan terhadap mobil polisi dan tiang transmisi listrik".
Jaksa mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk kelima orang tersebut dan mengatakan mereka berencana untuk melakukan serangan lebih lanjut terhadap polisi.
Orang-orang itu berada di dalam mobil ketika mereka menembaki pasukan keamanan dan mencoba untuk melarikan diri saat polisi bergerak untuk menangkap mereka, kata kementerian tersebut. Dua anggota kelompok itu terluka dalam baku tembak dan kelima lainnya ditangkap.
Sejak penggulingan Mursi itu, tindakan keras pemerintah pada pendukungnya telah meninggalkan lebih dari 1.400 tewas dalam bentrokan jalanan dan lebih dari 15.000 dipenjara.
Satu kampanye gerilyawan mematikan terhadap pasukan keamanan telah menewaskan hampir 500 polisi dan tentara sejak Juli lalu.