Selasa 17 Jun 2014 12:41 WIB

Longsor Timbun 5 Rumah di Bogor, 6 Orang Tewas

Longsor (ilustrasi)
Foto: telegraph.co.uk
Longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan deras yang terjadi sejak Senin (16/6) pukul 21.00 Wib hingga Selasa (17/6) pagi telah menyebabkan tanah longsor dan menimbun 5 rumah di Kampung Neglasari, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Tebing setinggi 30 meter longsor pada Selasa (17/6) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB.

Material longsor dengan bongkahan pohon bambu menimbun 5 rumah yang berada di bawahnya. Kondisi rumah rata dengan tanah. Sebelumnya rumah masyarakat dibangun di daerah rawan longsor dengan kemiringan lereng 40-50 derajat.

 

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, total jumlah penduduk di 5 rumah tersebut 17 orang. "Saat ini telah ditemukan 6 orang dalam kondisi meninggal dunia, 3 orang masih dalam pencarian karena tertimbun tanah longsor, dan 7 orang selamat," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya kepada ROL, Selasa (17/6).

 

Menurut Sutopo, tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Bogor, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, PMI, relawan dan masyarakat masih melakukan pencarian korban dengan peralatan manual. Dua alat berat akan segera didatangkan untuk membantu pencarian korban.

 

Enam korban meninggal yang telah diidentifikasi adalah Dedeh (38), Risma (13), Wahyu (17), Mardi (37), Hajah Sopiah (60) dan Riski (4). "Saat ini korban sudah dimandikan dan berada di rumah kerabatnya di Desa Mekarwangi," tambah Sutopo.

 

BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan longsor untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan. BMKG memprediksikan bahwa potensi hujan berintesitas tinggi masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah Indonesia sehingga dapat menimbulkan banjir lokal, longsor dan puting beliung. Hujan berintensitas tinggi di beberapa wilayah yang terjadi pada awal musim kemarau ini menurut beberapa ahli merupakan salah satu indikasi awal dari hadirnya pengaruh El Nino, yang kemudian musim kemarau akan lebih panjang dan kering.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement