Oleh: Indah Wulandari
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan, kekosongan saluran pencernaan saat berpuasa meningkatkan kadar asam lambung. Namun, kondisi asam lambung akan kembali normal setelah berbuka.
“Jadi, penderita sakit maag tetap bisa berpuasa. Bagi penderita sakit maag tertentu, puasa justru dapat menyembuhkan. Perilaku yang dapat meningkatkan keasaman lambung dikendalikan. Karena itu, kalau puasa sakit maag, fungsionalnya justru akan membaik,” kata dr Ali.
Agar lambung aman dan nyaman selama menjalankan ibadah puasa, penderita sakit maag tidak perlu mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gas. Makanan berlemak, makanan berserat, sayur kol dan sawi, nangka, pisang ambon, buah-buahan yang dikeringkan, dan minuman bersoda juga dihindari.
Hindari pula makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti kopi, minuman beralkohol dan bersoda, anggur putih, serta sari buah sitrus dan susu.
Makanan yang sulit dicerna, seperti kue tar, keju, dan daging kambing, sebaiknya juga tidak dikonsumsi karena dapat memperlambat pengosongan isi lambung.
Makanan yang secara langsung dapat merusak dinding lambung, seperti makanan pedas dan makanan yang mengandung cuka atau bumbu merangsang serta sumber karbohidrat tertentu, seperti beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung, ubi, singkong, tales, dan dodol, sebaiknya juga dihindari.
“Makanan yang melemahkan klep kerongkongan, seperti cokelat, makanan tinggi lemak, dan gorengan sebaiknya juga tidak dikonsumsi,” katanya.
Sehat dan bugar
Semua itu perlu dilakukan karena pengaturan makan yang baik merupakan salah satu kunci untuk menghindari terjadinya gangguan lambung.
Ahli gizi klinis Universitas Atmajaya dr Nanny Djaja menambahkan, dalam sebuah penelitian ditemukan terjadinya peningkatan asam lambung saat puasa dan akan kembali normal setelah puasa selesai.