REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Sepuluh jam jalani pemeriksaan di Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya, wali kelas korban kekerasan seksual di Jakarta Internasional School (JIS), Murphy hindari media lewat pintu belakang.
Murphy yang merupakan wali kelas AK, masuk dalam jajaran 20 guru JIS yang rencananya akan dideportasi oleh Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pada 6 Mei 2014. Murphy datang didampingi pengacaranya, Hotman Paris Hutapea. Hadir pula kepala sekolah JIS, Timmothy 'Tim' Carr bersama pengacaranya Harry Ponto serta Koordinator Konsular Jenderal Amerika Serikat untuk Indonesia, Thurmond H Borden.
Carr dan Borden keluar pukul 21.00 WIB bersama dua pengacara. "Murphy sedang diperiksa di dalam sedangkan Tim sudah selesai," kata Hotman di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/6).
Harry Ponto, mengatakan penyidik PPA memberikan total 29 pertanyaan kepada masing-masing untuk Carr dan Murphy. Termasuk pertanyaan yang menyangkut nama, keluarga, karir dan lain-lain. "Jadi kepada Tim ditanyakanlah mengenai keadaan sekolah segala macam, tentang kampusnya bagaimana," lanjut Harry.
Rombongan tampak langsung pulang. Saat ditanya kembali kepada Hotman, kenapa tidak menunggu pemeriksaan yang sedang dijalani kliennya, Murphy, Hotman justru mengatakan Carr dan Murphy sudah selesai. "Murphy udah selesai, udah pulang dari tadi. Murphy udah selesai duluan," tutur Hotman.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, penyidik memberikan 29 pertanyaan untuk Tim Carr sedangkan Murphy dicecar dengan 45 pertanyaan.