Rabu 18 Jun 2014 00:37 WIB

500 Aktivis Bintang Merah Ancam Bubarkan Penutupan Dolly

Dukungan penutupan Dolly
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Dukungan penutupan Dolly

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Warga yang tergabung dalam Barisan Bintang Merah mengancam akan membubarkan deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak di Islamic Center pada Rabu (18/6).

Salah seorang koordinator Barisan Bintang Merah Saputra, Selasa (17/6), mengaku dia sudah menyiapkan 500 anggotanya untuk membubarkan pelaksanaan deklarasi penutupan Dolly.

"Tuntutan kami jelas, tidak ada deklarasi penutupan karena tidak ada kejelasan mau dibawa kemana setelah ditutup. Tidak ada satu pun pemerintah yang datang ke sini untuk berbicara mencari solusi bersama," katanya.

Menurut dia, meski deklarasi dilakukan tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas Dolly dan Jarak, para mucikari akan tetap membuka wismanya. Begitu pula dengan para PSK juga siap bekerja.

Mereka tidak takut dengan ancaman yang kemungkinan datang dari pemerintah melalui aparat kepolisian. "Kecuali bulan puasa, kita menghormati orang Islam, kita akan tutup," katanya.

Dia memastikan tidak satu pun dari mucikari, PSK, dan warga yang akan datang pada deklarasi nanti. Selain tidak mendapat undangan dari Pemkot Surabaya, mereka sampai kapan pun akan menolak penutupan. Salah satu alasannya adalah keberadan Dolly dan Jarak menjadi sumber pendapatan banyak orang.

Menurut dia, semua pemilik wisma bersatu di bawah naungan Front Pekerja Lokalisasi (FPL), kecuali pemilik wisma Saka atau Barbara yang setuju dengan penutupan. Sebab, mereka dijanjikan barter oleh pemkot dengan wisma di Kedungdoro. "Kalau ada yang datang kemungkinan dari Wisma Saka atau Barbara," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement