Kamis 19 Jun 2014 20:38 WIB

Massimo Luongo, Pemain Berdarah Indonesia di Piala Dunia 2014

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Walau Indonesia tidak ikut Piala Dunia 2014 di Brasil, namun setidaknya salah seorang pemain memiliki darah Indonesia. Dia adalah pemain Timnas Australia, Massimo Luongo, 21 tahun, yang memiliki ibu asal Indonesia dan ayah asal Italia.

Keterangan yang dikumpulkan ABC mengukuhkan bahwa Massimo Luongo memiliki darah Indonesia, dari ibunya yang berasal dari Sumba. Massimo dilahirkan di Sydney 25 September 1992. Menurut laporan harian Australia The Daily Telegraph, ibunya bernama Ira dan ayahnya bernama Mario.

"Ya, Massimo memiliki darah Indonesia," kata seorang petugas bagian media Federasi Sepakbola Australia (FFA) Adam Mark kepada wartawan ABC L. Sastra Wijaya, baru-baru ini.

Massimo menamatkan pendidikan sekolah di Waverley College. Menurut penuturan beberapa temannya, Massimo sejak kecil memang sudah menyukai sepakbola dan membawa sekolahnya Waverley menjadi juara turnamen antar sekolah di tahun 2009. Selepas itu, Luongo diambil oleh tim Liga Utama Inggris Tottenham Hotspur di bulan Januari 2011, setelah menjalani uji coba. Di sana, Luongo sempat tampil 9 kali untuk tim Spurs dibawah usia 18 tahun.

Karir profesionalnya dimulai 23 Juli 2012, ketika dia bergabung dengan tim Divisi Championship Ipswich Town sebagai pemain pinjaman dari Spurs, namun kontraknya diberhentikan beberapa bulan kemudian.

Setahun berikutnya, Luongo pindah ke Swindon Town dan menandatangani kontrak permanen dengan klub tersebut di bulan Agustus 2013. Luongo sudah 53 kali memperkuat Swindon Town musim lalu dan mencetak enam gol.

 

Massimo Luongo (tengah) bersama dengan pemain Socceroos lain di Brasil. (Photo: FFA)

Massimo Luongo mungkin masih belum akan memainkan peran penting bagi Socceroos di Piala Dunia Brasil, namun pemain yang sekarang memperkuat tim Liga Inggris Swindon Town memiliki masa depan cerah dengan timnas Australia setelah masuk ke dalam tim utama ke Brasil.

"Saya belum tahu apakah saya akan diturunkan untuk timnas, namun dengan nama saya masuk ke dalam 23 besar sudah membanggakan," kata Massimo kepada situs lokal BBC di daerah Wiltshire (Inggris) dimana Swindon Town bermarkas.

"Saya tidak tahu apakah akan merupakan keputusan terbaik untuk meninggalkan Swindon Town, atau memang saya menginginkannya, karena saya senang di sini namun setelah Piala Dunia, pasti ada beberapa opsi yang ada," tambahnya.

Sejauh ini Luongo baru sekali turun memperkuat timnas, sebagai pemain cadangan dalam pertandingan persahabatan melawan Ecuador di London bulan Maret lalu.

Luongo sebenarnya berhak untuk bermain untuk Australia (sebagai tempat kelahirannya), atau Italia (asal ayahnya) atau Indonesia (asal ibunya), dan sekarang memutuskan untuk memperkuat Australia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement