REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang 2014, Bank Muamalat Indonesia berhasil meningkatkan seluruh sektor yang dimiliki. Secara umum, menurut direksi BMI, ada peningkatan baik aset, dana pihak ketiga dan pembiayaan sebesar 17 persen.
Direktur Keuangan dan Operasional, Hendiarto, menyatakan hingga akhir Mei 2014, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan year on year hingga 17 persen. Padahal awal 2014 bisa dibilang terjadi perlambatan dalam hal ekonomi.
Sementara itu, aset per Mei 2014 mencapai Rp 57 triliun. Sedangkan DPK mencapai Rp 44 triliun dan pembiayaan Rp 43,3 triliun. ''FDR kami sebesar 96 persen, dengan target akhir tahun 95-97 persen karena bank syariah belum ada batasan,'' ucap dia dalam acara topping off Muamalat Tower, Rabu (18/6).
Sayangnya laba Muamalat hanya tumbuh sebesar tiga persen hingga Mei 2014. Total laba Muamalat mencapai Rp 272 miliar. Perlambatan ini menurut dia terjadi karena biaya dana mengalami peningkatan. Kenaikan biaya dana atau cost of fund mencapai 50 basis poin.