REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Aghia Khumaesi
Pada saat yang sama, WMF pun menyambut baik dan senang atas kerja sama ini. Sebab, Malaysia merupakan salah satu negara Islam yang kuat syariahnya, seperti Indonesia.
Diharapkan, kerja sama ini dapat meningkatkan gaya hidup Islami bagi masyarakat, khususnya para wanita Muslim dunia.
"Indonesia dan Malaysia bisa dibilang adalah mercusuar perkembangan kemajuan Islam. Jadi, saya senang dengan kerja sama ini," ujar Eka Shanty. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi Indonesia sebagai penggagas penyelenggaraan WMA.
"Kita senang telah diapresiasi, tentunya ini jadi kebanggaan juga buat Indonesia. Meski WMA tahun 2014 belum dilaksanakan, Malaysia sudah siap menyambut WMA 2015," ungkap Eka.
World Muslimah Award 2015 di Malaysia rencananya diselenggarakan setelah perayaan Idul Adha. Perhelatannya akan dibuat sedikit berbeda dengan yang biasa diadakan di Indonesia.
Sementara, perhelatan WMA diyakini akan menarik perhatian media-media asing. Bahkan, mereka telah konfirmasi untuk meliput WMA 2014.
"Kita kaget, antusias mereka terhadap WMA sangat besar. AP, BBC, dan media asing besar lainnya sudah menghubungi kita untuk meliput," ungkap Eka.
Hal ini tak lepas dari kepopuleran tren hijabers di kalangan Muslim dunia. Meski begitu, sebagai penyelenggara, WMF tidak menyangka perhatian yang besar dari dunia untuk kompetisi ini.
Untuk itu, pihaknya akan terus mengembangkan penyelenggaraan WMA tiap tahunnya. Seperti penyelenggaraan keempat kalinya pada 2014 ini akan diadakan secara berbeda dan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Selain diadakan di dua kota besar di Indonesia, Yogyakarta dan Jakarta, kegiatanya pun dibuat lebih menarik dan menantang untuk pengembangan bakat masing-masing peserta.
"Tahun ini, selain banyak acara keagamaan, juga pembelajaran budaya tradisional, seperti tari dan lain-lain,'' jelas Eka menambahkan.