Kamis 19 Jun 2014 07:25 WIB

Wall Street Naik Kirim S&P 500 ke Rekor Baru

Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.
Foto: blog.doostang.com
Penanda Wall Street, New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wall Street menguat pada Rabu (Kamis pagi WIB), mengirim indeks S&P 500 ke rekor tertinggi baru, setelah Federal Reserve mempertahankan kebijakan suku bunga ultra-rendah dan tidak mempercepat kerangka waktu untuk kenaikan suku bunga.

Indeks S&P 500, sebuah ukuran luas pasar saham AS, melonjak 14,99 poin (0,77 persen) menjadi ditutup pada 1.956,98.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 98,13 poin (0,58 persen) menjadi berakhir pada 16.906,62, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 25,60 poin (0,59 persen) menjadi 4.362,84.

Ketiga indeks naik setelah The Fed mengeluarkan pernyataan pada pukul 18.00 GMT yang menegaskan kembali kebijakannya untuk mengurangi stimulus, sekaligus mempertahankan kebijakan moneter "sangat akomodatif". Keuntungan menjadi lebih jelas setelah konferensi pers dengan Ketua Fed Janet Yellen yang dimulai setengah jam kemudian.

Yellen mengatakan kepada wartawan "tidak ada rumus mekanik" kapan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan setelah berakhirnya stimulus, menunjukkan kerangka waktu bank sentral untuk kenaikan tetap di tengah-tengah 2015.

Para analis juga mencatat bahwa pernyataan The Fed tidak meningkatkan secara signifikan perkiraan inflasinya, "menunjukkan bahwa kenaikan baru-baru ini dalam inflasi tidak secara material mengubah prospek jangka pendek untuk kebijakan moneternya," kata catatan dari IHS.

Michael James, direktur pelaksana perdagangan saham di Wedbush Securities, mengatakan, bahwa pernyataan Yellen tidak mengandung kejutan.

"Ada kekhawatiran bahwa kebijakan suku bunga mungkin lebih negatif daripada apa yang dia ditata," kata James.

"Tidak ada sesuatu yang negatif dikatakan membuat kencenderungan naik yang kita lihat dalam perubahan arah ekuitas."

Amazon naik 2,7 persen karena pihaknya meluncurkan "Fire Phone," yang dinantikan, sebuah telepon pintar 4,7 inch (11,9 centimeter) yang terhubung dengan penawaran Amazon lainnya, seperti buku, film dan musik. Para analis mengatakan telepon itu bisa memperkuat hubungan pengecer daring (online) dengan konsumen.

Perusahaan pengiriman paket FedEx melonjak 6,2 persen karena laba kuartal keempat fiskalnya 2,46 dolar AS per saham mengalahkan harapan sebesar 10 sen. Hasil itu didorong oleh volume pengiriman yang lebih tinggi dan biaya operasi yang lebih rendah.

Perusahaan perangkat lunak (software) Adobe melonjak 8,2 persen karena laba kuartal keduanya naik 15,7 persen menjadi 88,5 juta dolar AS berkat pelanggan yang lebih tinggi pada layanan "Creative Cloud"-nya. Pendapatan 1,07 miliar dolar AS juga melebihi perkiraan perusahaan 1,00-1,05 miliar dolar AS.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka waktu 10-tahun turun menjadi 2,61 persen dari 2,66 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,42 persen dari 3,45 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement