REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Alkhairaat Lukman Thaher mengemukakan, perbedaan penentuan awal Ramadhan 1345 Hijriyah, harus disikapi dengan kebesaran jiwa. "Yang penting kerukunan umat Islam tetap terjaga," kata Lukman Thaher di Palu, Kamis (19/6).
Sebenarnya perbedaan penentuan hari pertama bulan Ramadhan atau perayaan Idul Fitri kerap terjadi namun hal itu disikapi umat Islam secara wajar.
Menurutnya, keragaman dalam beribadah tersebut adalah wajar namun hendaknya tidak menghilangkan esensi ibadah tersebut.
Dia mengatakan, perbedaan juga telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan hal itu bisa diselesaikan dengan baik.
"Jadi masyarakat harus mempersiapkan diri. Jangan terjebak dengan perbedaan itu," kata mantan Rektor Universitas Islam Alkhairaat (Unisa) Palu ini.
Lebih lanjut, Lukman Thaher meminta masyarakat khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah untuk menyiapkan diri dan mental untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang segera tiba.
Alkhairaat adalah organisasi keagamaan terbesar di wilayah timur Indonesia yang berpusat di Kota Palu. Alkhairaat kini telah berada di 13 provinsi dan memiliki simpatisan sekitar sembilan juta orang.
Lebih lanjut Lukman mengatakan Ramadhan adalah tamu istimewa yang datang membawa rahmat dan berkah kepada manusia sehingga harus disambut dengan suka cita.
Persiapan diri yang dilakukan itu antara lain mersepon kedatangan Ramadhan dengan positif karena bulan tersebut sangat istimewa.