Kamis 19 Jun 2014 19:48 WIB

BKKBN: Situasi Penduduk Indonesia Butuh Penanganan Intensif

Penduduk Indonesia
Foto: Antara
Penduduk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa situasi kependudukan di Indonesia masih perlu penanganan yang intensif, baik dari sisi kuantitas dan kualitas, maupun distribusi penduduk.

"Dari sisi kuantitas, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah," kata Kepala BKKBN Fasli Jalal di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan hasil sensus penduduk pada 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa.

Hasil proyeksi penduduk Indonesia 2010-2035 mengindikasikan laju pertumbuhan penduduk (LPP) hasil proyeksi kilas balik 2010-2000 mencapai 1,52 per tahun.

Dari sisi kualitas penduduk, katanya, Indonesia juga masih mengalami permasalahan kualitas penduduk yang rendah.

Laporan Pembangunan Manusia UNDP pada 2013 memperlihatkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada di posisi 121 dari 187 negara di dunia.

Dari sisi distribusi penduduk, penyebaran penduduk Indonesia masih belum merata. Hasil Sensus Penduduk Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 57,5 persen penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Padahal, luas Pulau Jawa hanya 6,8 persen dari total luas wilayah Indonesia.

"Kondisi tersebut di atas tentu akan berdampak luas pada berbagai aspek kehidupan dan pembangunan Indonesia," katanya.

Sebagai ilustrasi, katanya, ketimpangan potensi dan perputaran roda perekonomian antara wilayah desa dan kota mendorong derasnya arus perpindahan penduduk menuju wilayah.

"Akibatnya pemukiman penduduk di perkotaan bertambah padat sehingga memicu berbagai dampak negatif seperti masalah sampah, rendahnya tingkat kebersihan individu maupun wilayah yang memicu masalah kesehatan dan lain sebagainya," katanya.

BKKBN terus menyusun analisis dampak kependudukan untuk mengurai akar permasalahan sekaligus menawarkan rekomendasi yang dapat dijadikan bahan masukan yang tepat bagi p

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement