REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Kementerian Pertanian mulai disibukkan dengan pemberantasan tiga spesies kumbang asing yang ditemukan dalam papan kayu impor dari China. Kumbang itu sejauh ini terdeteksi itu antara lain berjenis kumbang tanduk panjang Asia, kumbang tanduk panjang kayu murbei dan kumbang pinus Sawyer Jepang.
Parasit mikroskopis yang disebut nematoda, yang hidup di tubuh kumbang tersebut dapat membunuh pohon, juga telah terdeteksi di beberapa kumbang sawyer. Kini, sebanyak 337 kontainer kayu impor asal China pembawa hama kumbang ini telah ditelusuri dan sebagian besar telah diperintahkan untuk dikarantina guna menjalani fumigasi.
Produk yang diangkut bersamaan dengan papan kayu itu adalah eternit gipsum tetapi setelah diperiksa tidak menimbulkan risiko biosekuriti.
Menteri Pertanian Federal, Barnaby Joyce mengatakan jika dibiarkan kumbang kayu itu berpotensi menghancurkan industri kayu, perkebunan apel dan pir di Australia. Kumbang itu juga dapat menghancurkan hutan dan semak asli di Australia.
Joyce mendesak siapa saja yang baru-baru ini membeli papan kayu asal China untuk memeriksa apakah mengandung hama kumbang kayu itu atau tidak. "Kami yakin sudah mengamankan seluruh papan kayu bermasalah dari China tersebut, tapi ada sebagian di Adelaide yang luput,” katanya, baru-baru ini.
"Saya yakin,tidak mungkin hama kumbang ini masuk secara disengaja ke Australia oleh orang-orang yang ingin melanggar hukum, sebaliknya saya percaya hal ini terjadi secara tidak sengaja,” tegas Joyce.
"Mari bersama kita melacak dan basmi ketiga jenis hama kumbang ini,” ajak Joyce.
Kumbang murbei diketahui dapat membunuh pohon kayu berbatang lunak, sementara kumbang tandung panjang (longhorned) Asia dan kumbang sawyer menyerang pohon kayu keras.
Barnaby Joyce mengatakan 'miliaran dolar’ dipertaruhkan jika salah satu kumbang itu tetap berkembang biak di Australia.
Kumbang longhorned Asia dan kumbang sawyer memiliki bentuk tubuh yang besar dan mencolok dan mudah dibedakan oleh tanduk atau antena mereka, sedangkan kumbang Longhorn murbei berwarna kuning.
Ikuti Whatsapp Channel Republika