Jumat 20 Jun 2014 11:14 WIB

Gawat, 75 Ilmuwan Atlanta Diduga Terjangkit Antraks

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Bendera Amerika Serikat
Foto: anbsoft.com
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Sebanyak 75 ilmuwan yang bekerja di laboratorium pemerintah federal AS di Atlanta diduga terpapar bakteri antraks atau edema. US Centers for Disease Control (CDC) and Prevention mengatakan mereka sedang menjalani pengobatan untuk mencegah infeksi dari racun mematikan itu.

Potensi ini terdeteksi ketika para peneliti  yang bekerja di laboratorium biosekuriti tingkat tinggi di Atlanta gagal mengikuti prosedur yang tepat untuk menonaktifkan bakteri. Mereka kemudian mentransfer sampel bakteri yang kemungkinan besar masih berisi bakteri hidup, sementara sistem keamanan di laboratorium CDC sedang lemah.

Direktur Kepatuhan Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan CDC, Dr Paul Meechan mengatakan pihaknya menemukan potensi eksposur itu pada Jumat (13/6) lalu. Mereka langsung menghubungi karyawan yang bekerja di laboratorium yang mungkin tidak sadar sedang terjangkit bakteri hidup antraks.

"Sejauh ini belum ada karyawan yang telah menunjukkan gejala penyakit antraks," kata Meechan, dilansir dari Reuters, Jumat (20/6).

Meechan menjelaskan masa inkubasi normal dapat memakan waktu 5-7 hari, meskipun kasus penyakit ini baru bisa dilihat efeknya 60 hari setelah paparan. Ia menambahkan sebanyak tujuh peneliti mungkin telah mengalami kontak langsung dengan bakteri hidup antraks, lalu sekitar 75 orang ditawari menjalani pengobatan selama 60 hari dengan antibiotik ciprofloxacin juga suntikan vaksin.

Meechan menambahkan terlalu dini menentukan apakah transfer bakteri hidup itu sengaja atau tidak. Dia mengatakan semua karyawan melakukan prosedur biosekuriti penuh kehati-hatian, sebab keamanan adalah yang utama. Monitoring untuk keamanan penelitian tertentu hanya ditangani oleh orang-orang khusus yang dapat dipercaya.

Antraks adalah penyakit menular mematikan yang disebabkan paparan bakteri Bacillus anthracis. Bakteri ini paling sering menyerang hewan berkuku, seperti kambing. Orang-orang yang terkontak dengan sporanya juga dapat terinfeksi, melalui luka di kulit, menghirup spora antraks atau makan daging yang terkena antraks.

Spora bakteri antraks akan masuk ke paru-paru. Di sana, mereka akan berkecambah lalu menyebabkan penyakit setelah enam hari. Setelah berkecambah, mereka akan melepaskan racun yang menyebabkan pendarahan internal, pembengkakan, dan kematian jaringan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement