REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Ratusan demonstran di Lyon pasang badan ketika Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Prancis, Sabtu (21/6). Erdogan mengunjungi Prancis untuk sebuah penawaran pada pihak kepresidenan.
Pihak panitia mengatakan ada sekitar seribu orang ambil bagian dalam aksi demo ini. Demonstran didominasi oleh masyarakat pro demokrasi dan kaum minoritas.
Para demonstran melancarkan aksinya di dekat kantor pemerintahan dimana Erdogan bertemu dengan pejabat regional. ''Pemerintahannya (Erdogan) sangat otoriter. Ia mencemooh demokrasi dengan menindas kaum minoritas dan melarang demonstrasi damai,'' kata salah satu demonstran, Kepala Pusat Budaya Lokal untuk Komunitas Alevi di Lyon, Mehmet Demirbas seperti dikutip AFP.
Erdogan dinilai memimpin dengan otoriter namun ia hanya memiliki sedikit saingan. Erdogan dijadwalkan akan bertemu dengan anggota komunitas orang Turki di Lyon. Ia akan meminta mereka untuk mempertahankan identitasnya, tidak melupakan budaya, tradisi dan takdirnya sebagai orang Turki meski berada di Prancis.
Kunjungan Erdogan ke Prancis merupakan bagian dari rangkaian kunjungan ke negara Eropa dengan populasi orang Turki tinggi. Hal ini disebut-sebut untuk kepentingan pencalonannya dalam pemilihan presiden pada Agustus mendatang.