REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemerintah Irak tengah berjuang melawan para militan. Sebelumnya, negara ini diserang bertubi-tubi oleh para militan ISIL.
Menurut para diplomat dan politisi, para militan ISIL telah menguasai perbatasan Suriah serta dua kota di barat laut Irak pada Sabtu.
Menurut laporan BBC, para militan ISIL terlihat lebih terlatih dan memiliki perlengkapan yang lebih baik. Mereka pun terlihat lebih terlatih dan berpengalaman dibandingkan para militer.
Para pemberontak telah menyerang kota Mosul pada Juni dan telah menguasai sejumlah kota di Irak. Pasukan Irak menembakkan sejumlah misil dua pekan yang lalu. Sabtu lalu, pejabat Irak mengakui ISIL telah menguasai perbatasan di kota dekat Qaim dan menewaskan 30 pasukan.
Pemberontak pun mengatakan mereka telah menguasai kota Rawa dan Aneh di sepanjang sungai Euphrates. Menurut para pengamat, pengambil alihan kota Qaim ini membantu pengiriman senjata ISIL serta perlengkapan lainnya di pertempuran lainnya.
Para pemberontak mengaku telah menguasai sebagian kilang minyak terbesar Irak di Baiji. Namun, pemerintah membantah klaim itu.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry dijadwalkan akan segera mengunjungi Irak. Kunjungan itu diharapkan dapat meredakan ketegangan antarsekte di Irak. AS juga tengah mengirimkan 300 penasehat militer ke Irak untuk membantu pemerintah melawan para pemberontak.